PGN Perkuat Kontribusi Bisnis Upstream hingga Downstream Migas, Dirut Ungkap Strateginya

Wilayah Kerja (WK) Migas Blok Pangkah.
Sumber :
  • PGN/Pertamina

Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina berfokus untuk memperkuat kontribusi bisnis upstream, midstream hingga downstream di tengah tantangan yang dihadapi saat ini. Langkah dilakukan untuk menjaga keberlangsungan bisnis perseroan.

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

Hal disampaikan oleh Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dalam pertemuannya dengan Equity Analysts dan Investors PGN di Kantor PGN Pusat, Jakarta.

“Banyak isu dan tantangan yang dihadapi saat ini, dan namun dibalik itu terdapat peluang yang cukup besar untuk PGN untuk menjaga kelangsungan hidup menjadi agregator gas nasional ke depan,” ujar Arief dikutip Rabu, 26 Juli 2023.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Ia melanjutkan, untuk menjawab tantangan saat ini dan untuk menopang kinerja perseroan, PGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan. 

Perwira Subholding Gas Pertamina, PGN.

Photo :
  • Dok. Pertamina
Dharma Polimetal Tebar Dividen 2023 Rp 171,29 Miliar, 28 Persen dari Laba Bersih

Dari sisi upstream atau hulu, beberapa waktu lalu, PGN Saka berhasil menambah volume produksi 2.200 barrel per day (bph) minyak dengan no water contain. Kemudian ada additional gas yang bisa dimanfaatkan sebesar 20 – 40 MMSCF serta masih memiliki potensi 8.800 – 10.000 barel minyak dari Blok Pangkah.

“Ke depan, bisnis upstream dapat berkontribusi lebih besar untuk PGN dan turut mendukung peningkatan lifting migas untuk negara,” kata Arief.

Arief menjelaskan bahwa melalui sinergi Pertamina Grup dengan Pertamina Hulu Rokan melalui pembangunan Pipa Minyak Rokan telah berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan sebesar US$11,8 Juta per bulan.

“Dalam bidang pengembangan dan pengelolaan infrastruktur pipa gas, terutama di area Sumatera telah terhubung ke Singapura, Batam, hingga West Java," katanya. 

Saat ini, lanjut Arief, sedang dibangun pipa dari Cirebon ke Semarang di mana terdapat potensi demand di kawasan industri Jawa Tengah. Selain itu, Arief mengatakan, untuk Sei Mangkei ke Dumai juga akan disambungkan. 

"Kami juga ada Kalija dan apabila WNTS telah terhubung dengan Sumatera, maka akan menambah pasokan gas apabila kekurangan pasokan dan meningkatkan volume penjualan gas,” jelas Arief.

Sementara itu, kilang-kilang Pertamina sebagai bagian dari keluarga besar Holding Migas, juga dipasok gas dari PGN, seperti Cilacap, Balongan, dan Balikpapan. 

"Ini adalah captive kita yang berpotensi menjadi big buyer. Untuk awal volume yang akan disalurkan sekian puluh MMSCFD gas untuk Subholding Kilang,” jelas Arief.

Arif menambahkan, dalam hal pengembangan bisnis beyond pipeline, PGN mulai membangun storage LNG melalui proyek revitalisasi tank LNG di Arun di mana ada potensi captive tenant untuk menampung LNG.

Upaya maksimal dan intensif juga terus dilakukan PGN terkait dengan pemenuhan kontrak LNG Trading yang dilaksanakan Perseroan dengan sejumlah pihak. 

“Tantangan menjadi peluang yang kuat. Tahap-tahapnya sudah berjalan dan sudah ada sedikit lampu hijau berkaitan dengan kontrak LNG Trading. Kami berharap dapat memberikan hasil positif dan ke depannya bisnis ini akan dapat menopang kinerja PGN,” kata Arief

Arief juga menegaskan komitmen PGN dalam menjaga keandalan pasokan. Komunikasi yang intensif dengan Pemerintah terus dilakukan dalam rangka mendapatkan alokasi pasokan gas. Selain itu juga, program Liability Management dengan melalukan buyback bond PGN dan Saka dijalankan Perseroan dalam upaya menjaga kinerja Perseroan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya