La Nina Bikin Pendapatan dan Laba Bersih BUMI Anjlok di Semester I-2023

Director & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta  –  PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melaporkan penurunan pendapatan dan laba bersih, di semester I-2023. Dimana, pendapatan BUMI hanya sebesar US$ 886,3 juta, atau turun 8,59 persen secara year-on-year (yoy).

Bumi Resources Masuk 7 Perusahaan Wajib Pajak Terbaik versi DJP Kemenkeu

Sementara laba bersih BUMI pun anjlok menjadi US$ 81,8 juta, atau menukik hingga 51,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 lalu.

"Penurunan terjadi lantaran kondisi hujan deras yang terus menerus (La Nina)," kata Direktur & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava, dalam keterangannya, Sabtu, 29 Juli 2023.

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Selain itu, Dileep juga mengungkapkan bahwa penurunan pendapatan BUMI pada semester I-2023 itu terjadi, lantaran royalti dan harga batu bara yang lebih rendah.

Jika dihitung secara konsolidasi dengan memasukkan KPC, maka total pendapatan BUMI semester I-2023 yakni sebesar US$ 3,30 miliar, atau turun 13,3 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 3,81 miliar.

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

Sedangkan laba bersih secara konsolidasian tercatat sebesar US$ 81,8 juta, atau turun 51,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dileep mengungkapkan, untuk menekan penurunan kinerja, upaya terbaik telah dilakukan BUMI dengan mengendalikan biaya yang sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar.

Dia menambahkan, pada semester I-2023, total royalti yang dibayarkan secara konsolidasi besarnya mencapai US$ 1,03 miliar. Angka itu setara dengan 31,2 persen pendapatan kotor BUMI yang mencapai sebesar US$ 3,30 miliar.

"Royalti meningkat 14 persen pada penjualan domestik, dan hingga 28 persen pada ekspor, yang mulai berlaku 1 Januari 2022 di anak perusahaan KPC dan Arutmin," ujarnya.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya