Ekonom Ungkap Tanpa Hasilkan Ini Industrialisasi Tak Ada Arti

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Konstruksi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan, salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Indonesia adalah bagaimana menggunakan APBN secara tepat sasaran, dan sesuai dengan apa yang sudah dicanangkan.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

"Yaitu pengentasan kemiskinan, stunting, kemudian juga industrialisasi," kata Aviliani dalam telekonferensi di acara 'Diskusi Publik Agustusan Ekonom Perempuan', Senin, 21 Agustus 2023.

Terkait dengan industrialisasi, Aviliani menegaskan bahwa hal itu tentunya juga harus dikaitkan dengan penyerapan tenaga kerja.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

"Di mana hal itu tentunya juga bicara mengenai skill yang ada pada masyarakat kita," ujarnya.

Ekonom Senior Indef, Aviliani.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Aviliani mengakui, kritik keras yang kerap dilayangkan kepada Pemerintah terkait proses industrialisasi yang marak saat ini, adalah minimnya penyerapan tenaga kerja sebagaimana yang kerap dijanjikan Pemerintah saat berbicara soal investasi.

"Karena kritikan yang terakhir itu adalah terkait investasi yang tinggi, namun penyerapan tenaga kerjanya makin rendah," kata Aviliani.

Karenanya, Dia pun menekankan bahwa pemerintah masih harus memperhatikan mengenai penyerapan tenaga kerja ini, sehingga proses industrialisasi dan realisasi investasi bisa berperan dalam mengurangi angka pengangguran di Tanah Air.

"Ini yang mungkin perlu diperhatikan. Jadi bukan hanya sekadar industrialisasinya saja, tapi bagaimana industrialisasi yang mampu menyerap tenaga kerja," kata Aviliani.

"Supaya tidak terjadi pengangguran yang terus-menerus meningkat dari waktu ke waktu. Itu juga menjadi hal yang penting diperhatikan oleh Pemerintah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya