Atasi Polusi Udara, Penggunaan Kendaraan Pribadi Dinilai Perlu Dikurangi

Polusi Udara Jakarta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Sektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan sumber polusi udara di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya berasal dari kendaraan dengan kontribusi 44 persen.

Heru Budi Kunker ke Jepang, Harap Proyek MRT East-West Groundbreaking Agustus

Guru Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi mengatakan, untuk mengurangi polusi, masyarakat bisa melakukan dengan pengurangan kendaraan pribadi.

“Bisa dilakukan dengan cukup mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saja. Itu sudah cukup mengurangi polusi di Jakarta,” kata Sudharto dikutip dalam keterangannya, Jumat, 1 September 2023

Bus Hino RM 280 ABS Jadi Andalan di Kalimantan Tengah

Polusi Udara Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ia mengatakan, pengguna kendaraan pribadi belum begitu mengerti terhadap dampak negatif yang dihasilkan dari perilakunya.

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

“Ada negative externalities atau eksternalitas negatif yang merupakan konsekuensi negatif dari aktivitas ekonomi (konsumsi atau produksi) pada pihak ketiga yang tidak terkait,” katanya. 

Menurutnya, beberapa eksternalitas negatif bisa dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi dan industri, yaitu polusi udara yang bisa berakibat fatal pada kesehatan.

“Untuk itu, penting kiranya publik sadar betul terkait negative externalities tersebut,” kata Sudharto yang menyelesaikan program doktoralnya di School of Community and Regional Planning University of British Columbia (UBC), Vancouver, Canada.

Terkait tingginya kesadaran masyarakat akan negative externalities, dia mencontohkan, ada di Provinsi Bali waktu perayaan hari raya Nyepi. Saat Nyepi, masyarakat di Bali dilarang ada yang melakukan aktivitas, apalagi berkendara dengan kendaraan bermotor.

“Saat itu polusi udara di Bali sangat rendah,” kata Sudharto.

Namun demikian, jelasnya, Jakarta tidak perlu mengambil langkah ekstrem seperti perayaan Nyepi di Bali dengan tidak beraktivitas. Cukup dengan mengurangi kendaraan pribadi saja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya