Dukung Investasi di Sektor EBT, Kadin Harap Pemerintah Kasih Insentif

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mendorong para pelaku usaha di Tanah Air agar berinvestasi pada sektor energi terbarukan. Hal ini dinilai perlu demi lingkungan yang baik dan berkelanjutan di masa mendatang.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

"Dunia usaha perlu berinvestasi di sektor infrastruktur untuk energi terbarukan, dan mengembangkan teknologi baru demi produksi dan penggunaan energi yang ramah lingkungan," kata Arsjad di acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis, 7 September 2023.

Untuk mendukung upaya tersebut, Arsjad pun berharap pemerintah juga dapat memberikan sejumlah insentif, supaya para pelaku usaha berkenan untuk menanamkan modalnya di sektor energi terbarukan tersebut.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

"Dan pemerintah juga perlu memberikan dukung bagi dunia usaha, untuk berinvestasi dalam sektor ekonomi hijau seperti misalnya dengan memberikan insentif dan keringanan pajak," ujarnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid

Photo :
  • Dokumentasi KADIN
Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan

Arsjad juga berharap, upaya memberikan pendidikan dan pelatihan dalam bidang ekonomi hijau juga bisa terus didorong. Sehingga, masyarakat Indonesia nantinya bisa memiliki keterampilan yang dibutuhkan di sektor ekonomi hijau tersebut.

Dia menekankan, pihaknya juga telah berupaya untuk membantu terciptanya pembangunan yang berkelanjutan, melalui pembentukan lingkungan yang terpadu bagi seluruh pemangku kepentingan. Hal itu diimplementasikan Kadin Indonesia ke dalam dua program andalannya, yakni Kadin Net Zero Hub dan Sub-Hub Bisnis Kehutanan.

Di mana, lanjut Arsjad, Kadin Net Zero Hub akan diarahkan sebagai platform bagi para pemangku kepentingan, untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik menuju net-zero emission. Sehingga, hal itu memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan jalur mereka menuju nol emisi.

"Dan kami juga telah memperluas cakupannya, bahkan hingga mencakup kawasan ASEAN," kata Arsjad.

Selain itu, dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN-BAC, Arsjad memastikan bahwa pihaknya memiliki program warisan yang disebut ASEAN Carbon Centre of Excellence. Tujuannya sebagai platform lain bagi para pemangku kepentingan, untuk berbagi praktik terbaik mengenai pasar karbon dan perdagangan karbon sebagai acuan untuk menetapkan standar di seluruh ASEAN.

"Ini hanyalah beberapa contoh dari apa yang dapat kita lakukan untuk mendorong kolaborasi dan mencapai keberlanjutan, dan dimulai dari Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya