Pemerintah Tegaskan Integrasi Moda Angkutan Umum Ibu Kota Butuh Kolaborasi Bersama

Penumpang Kereta Commuter Line saat berhenti di stasiun.
Sumber :

Jakarta – Pemerintah menegaskan bahwa integrasi antar-moda angkutan umum di Ibu Kota membutuhkan terobosan lintas stakeholder untuk mewujudkannya. Karena itu, peras swasta sangat penting dalam hal ini.

Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN Juli Tahun Ini

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi dalam acara ‘GoTransit Mobility Talk’ menegaskan hal tersebut. Menurutnya, selama ini operator angkutan umum masih menemukan kendala dalam meningkatkan jumlah penumpang harian.

Hal tersebut disebabkan berbagai faktor seperti ketersediaan akses transportasi feeder untuk first mile atau menuju stasiun maupun last mile atau menuju lokasi akhir. Hingga, kemauan untuk berkolaborasi dengan pihak swasta dari sisi digitalisasi infrastruktur yang dimiliki. 

Menhub Pede Bandara Jenderal Besar A.H. Nasution Bakal Pacu Potensi Ekonomi di Mandailing Natal

Modal share (angkutan umum) di kota-kota Indonesia, masih kurang dibanding volume di Bangkok, Singapura, dan hal ini menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan negara. Bapak presiden berkali-kali mengatakan bahwa upaya meningkatkan angkutan massal akan menghilangkan kerugian ekonomi yang akan datang,” tegas Budi, dikutip, senin, 11 September 2023.

GoTransit City Tour

Photo :
  • Gojek
Longsor di Enrekang Putuskan Akses Transportasi Tiga Kabupaten, Menurut BPBD

Budi menegaskan, Modernisasi angkutan umum juga terus dilakukan Pemerintah untuk menarik minat masyarakat menggunakan angkutan umum. Namun, hal itu harus terus dimaksimalkan dengan kolaborasi pihak swasta.

Direktur ITDP Indonesia, Gonggomtua E. Sitanggang mengatakan bahwa integrasi transportasi publik Indonesia masih memiliki beberapa tantangan. Sebab, transportasi publik itu bukan layanan door to door sehingga membutuhkan layanan first mile-last mile.

“Kemudian tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan dari sisi sistem dan tarif yang diselaraskan untuk meningkatkan pengguna baru transportasi publik,” ungkapnya.

Merespons sinergi antara Gojek dengan operator transportasi publik lewat GoTransit telah berjalan sejak 2022 untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang nyaman di Commuterline. Sejak GoTransit diluncurkan, adopsi masyarakat terhadap tiket Commuterline digital telah meningkat hingga 3 kali lipat. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi naik LRT Jabodebek.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

Budi  pun memberikan apresiasi dan berikan dukungan penuh bagi pelaku swasta seperti Gojek dalam membantu transportasi first mile dan last mile yang dirasa masih bermasalah karena lack of service yang ada.

“Saya menyambut positif ide dari Gojek untuk melakukan ini, mengkolaborasikan banyak hal bahkan nanti yang lain lagi. Apalagi KAI sekarang sudah ada KRL, LRT dan punya kereta cepat,” tegasnya.

Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM (Pustral UGM) tersebut juga memaparkan temuan terkait pentingnya keterpaduan antar moda dalam sistem transportasi yang berkelanjutan. Salah satunya terdapat peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik hingga 38,3 persen di kalangan pengguna Gojek, setelah menggunakan GoTransit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya