Neraca Perdagangan RI Surplus 40 Bulan Beruntun, Ditopang Sektor Non Migas

Ilustrasi ekspor impor.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 surplus sebesar US$3,12 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI surplus selama 40 bulan berturut-turut.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai surplus Agustus 2023 ini tercatat kembali meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.

"Pada Agustus 2023 neraca perdagangan kembali tercatat surplus sebesar US$3,12 miliar. Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut turut sejak Mei 2020," kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat, 15 September 2023.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Ekspor-Impor.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Amalia menjelaskan, surplus neraca perdagangan tersebut ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yang sebesar US$4,47 miliar.

Kemenkeu Monitor Dampak Konflik Israel-Iran ke Ekspor RI

"Dan komoditas penyumbang suplus utama adalah lemak dan minyak hewani nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja," jelasnya.

Amalia mengatakan, surplus neraca perdagangan non migas ini tercatat lebih tinggi bila dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, tercatat lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Migas Defisit

Selain itu, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar US$1,34 miliar. Dalam hal ini disumbang oleh defisit minyak mentah dan hasil minyak.

"Secara kumulatif total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$24,34 miliar atau lebih rendah US$10,55 miliar dibandingkan periode Januari-Agustus pada tahun sebelumnya," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya