Biaya Transportasi Bikin Harga Bahan Pokok Meroket, Warga Intan Jaya Protes

Pedagang mengangkut bahan pangan di pasar. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jakarta – Sejumlah harga bahan pokok di Kabupaten Intan Jaya, Papua, melonjak sangat tinggi. Hal itu akibat maskapai penerbangan Tariku menaikkan harga per penerbangan dari Rp 25 juta hingga Rp 40 juta. Hal serupa juga terjadi dengan angkutan barang, yang sebelumnya Rp 22.000 menjadi Rp 40.000. 

Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan

Selain itu, tiket penerbangan per orang dari Nabire-Sugapa yang sebelumnya dibanderol Rp 2,5 juta, naik menjadi Rp 4 juta. Begitupun penerbangan Sugapa-Nabire yang naik 100 persen lebih, dari sebelumnya Rp 1,2 juta menjadi Rp 2,5 juta.

Atas kondisi tersebut, Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP), Henes Sondegau, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya untuk segera menstabilkan harga-harga bahan pokok yang mengalami kenaikan. Menurutnya, lonjakan harga bahan pokok di Intan Jaya itu membuat warga resah, dan menyebabkan sejumlah toko tutup. 

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional RI Jadi 17, Simak Daftarnya

"Bahkan, tiket pesawat yang merupakan alat transportasi membawa bahan-bahan pokok ke Intan Jaya naik hingga 50 persen," kata Henes dalam keterangannya, Rabu, 27 September 2023.

Minta Segera Operasi Pasar

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Ilustrasi/Paskhas TNI AU menjaga Bandara Sinak Illaga, Kabupaten Puncak Papua

Photo :
  • Antara/ Chanry Andrew Suripatty

Dia pun menegaskan kepada Penjabat (Pj) Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau, agar segera melaksanakan operasi pasar. Hal itu guna mengontrol harga barang dan bahan bakar, serta berupaya menurunkan harga tiket pesawat. 

"Lihat masyarakat ini karena ekonomi dampaknya sangat besar. Di samping segalanya," ujarnya.

Dia meminta Pemkab jangan hanya berpikir tentang kepentingan politik. Sehingga, hal itu juga berdampak pada aktifitas kerja dari seluruh jajaran di Pemkab Intan Jaya. "Kita punya data kantor bupati sepi. Cuma terlihat 5-10 PNS. Itu pun putra-putri daerah," kata Henes.

Dia juga meminta Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri, ikut mengevaluasi kinerja Pj Bupati Intan Jaya.

"Kementerian Dalam Negeri harus mengevaluasi kinerja Pj ini," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya ratusan massa yang terdiri dari solidaritas mahasiswa, masyarakat, dan pedagang, melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Intan Jaya. Mereka menuntut kepada Pj Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau, segera melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga bahan pokok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya