Gandeng Pertamina, Garuda Indonesia Sukses Uji Terbang Pakai Bioavtur

Sustainable Aviation Fuel yang dipasok Pertamina untuk pesawat bermesin jet.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

Jakarta - Maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia melalui kerja sama dengan Pertamina, sukses melakukan uji terbang pertama pesawat komersial menggunakan bahan bakar ramah lingkungan Sustainable Aviation Fuel (SAF). 

ITDC Umumkan Tiket MotoGP Mandalika 2024 Didiskon 50 Persen

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, uji coba penggunaan SAF jenis Bioavtur J2.4 ini merupakan wujud komitmen pihaknya, untuk berkontribusi dalam program penurunan emisi karbon.

"Serta upaya berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam mendukung berbagai inisiatif dekarbonisasi, yang salah satunya dilaksanakan melalui penjajakan penggunaan SAF pada lini operasional penerbangan Garuda Indonesia," kata Irfan dalam keterangannya, Selasa, 10 Oktober 2023.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Photo :
  • Dok. Garuda Indonesia

Dia menegaskan bahwa hal ini adalah milestone yang sudah ditunggu-tunggu oleh Garuda, yang menjadi optimisme tersendiri untuk merealisasikan mimpi besar mewujudkan green energy pada ekosistem aviasi nasional.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

"Untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai net-zero emission, yang diproyeksi dapat terealisasi pada tahun 2060 mendatang," ujarnya.

Irfan memastikan, Garuda Indonesia siap untuk menjajaki penggunaan SAF pada lini operasional penerbangan komersial. Kesiapan tersebut akan diselaraskan dengan kajian implementasi SAF secara komprehensif, terhadap kesiapan sektor korporasi dalam mengadaptasi penggunaan energi terbarukan khususnya pada lini penerbangan komersial.

"Ini merupakan langkah awal yang kiranya dapat menjadi misi berkelanjutan bagi ekosistem aviasi untuk bergerak semakin adaptif dalam menghadirkan kontribusi bagi keberlangsungan lingkungan hidup," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina memproduksi SAF pada fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional, yaitu Kilang Cilacap menggunakan metode co-processing ester dan fatty acid (HEFA). SAF mempunyai banyak keunggulan, di antaranya emisi yang lebih rendah dibandingkan fossil fuel. Nantinya, SAF akan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi Indonesia.

"Keberhasilan Pertamina memproduksi SAF menjadi yang pertama di Regional Asia Tenggara. Harapannya SAF bisa dapat segera dipasarkan penerbangan komersial sebagai tonggak utama pengembangan green energy di Indonesia dan berkontribusi pada program dekarbonisasi," ujarnya.

Diketahui, uji terbang pertama itu dilakukan selama satu jam pada Rabu, 4 Oktober 2023, di hanggar 4 Garuda Maintenance Facility AeroAsia, kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat melintasi area udara Pelabuhan Ratu, lalu kembali terbang dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Adapun pengujian SAF dilakukan dengan tahapan ground round dan flight test pada pesawat komersial berjenis Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GFX milik maskapai Garuda Indonesia.

Tim Peneliti PT LAPI ITB menyatakan hasil yang positif yaitu respon pesawat baik dan terkendali. Dengan hasil itu, Pertamina dan Garuda Indonesia siap melanjutkan sinergi BUMN tersebut ke tahap selanjutnya, yakni rencana penggunaan SAF dalam penerbangan komersial Garuda Indonesia.

Selain kerja sama Pertamina dan Garuda Indonesia dalam mengembangkan SAF, keberhasilan ini merupakan kerja keras bersama dengan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, APROBI, BPDPKS, LEMIGAS, BRIN serta para anak usaha Pertamina dan Garuda Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya