16 Persen Petani Tak Dapat Pupuk Subsidi Gegara Tak Punya Kartu Tani, Ini Solusi Mentan

Ilustrasi petani - Kartu Tani untuk membeli pupuk bersubsidi.
Sumber :

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, 16 persen petani yang sudah masuk dalam penerima bantuan subsidi pupuk tidak memiliki Kartu Tani. Sebab, Kartu Tani itu merupakan syarat utama untuk mendapatkan bantuan pupuk subsidi.

Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan, Nurul Ghufron: Kita Hormati

"Hitungan kita 16 persen (dari total penerima pupuk subsidi) tidak punya Kartu Tani," kata Amran di kantor Kementerian Pertanian, Selasa, 7 November 2023.

Amran mengatakan, banyak dari petani juga kesulitan mendapatkan informasi mengenai pupuk bersubsidi. Hal itu dikarenakan minimnya tingkat pendidikan para petani.

Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur

"Kemudian daerah pegunungan jauh dari kota ini yang sulit dapatkan pupuk dan enggak punya kartu bahkan pendidikan rendah, maaf. Sehingga enggak mampu akses proses sehingga dia enggak dapat pupuk," ujarnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Maka dengan itu, Amran mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji syarat baru agar para petani menjadi mudah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

Adapun hal itu salah satunya dengan menyederhanakan para penerima dengan cukup menggunakan KTP. Kebijakan itu diperkirakan akan rampung dalam dua pekan ke depan.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mengungkapkan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal mencairkan pembayaran utang kepada pihaknya sebesar Rp 16,7 triliun pada bulan ini atau November 2023.

"Piutang baru tadi dikonfirmasi dari Kementan, semua administrasi sudah selesai. Ya mudah-mudahan bulan ini bisa beres administrasinya," kata Rahmad di kantor Kementan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023.

Rahmad mengatakan, terkait pencairan pembayaran utang itu, Pemerintah sudah menyediakan anggaran untuk dilakukan pembayaran.

"Saya cek ke Kementerian Keuangan dananya ada, jadi insya Allah lah (dicairkan bulan ini). Mohon doanya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya