Dampak Boikot Produk Pro Israel ke Pasar Modal RI, Analis: Banyak Investor Profit Taking

Ilustrasi pergerakan saham
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta – Ekskalasi konflik Palestina-Israel yang kembali memanas, masih diiringi dengan aksi boikot yang dilakukan oleh sebagian masyarakat global terhadap produk-produk yang dinilai pro Israel.

Produsen Rokok Minak Djinggo dan Class Mild Siap Ekspansi di 2024

Terkini, sejumlah gerai Starbucks di Mesir dikabarkan sampai harus memberikan diskon hingga 78,5 persen terhadap produk-produknya, sebagai upaya Starbucks untuk tetap menjual produknya di tengah maraknya aksi boikot tersebut.

Lalu, apakah aksi boikot produk-produk yang dinilai pro Israel itu juga akan berdampak terhadap kinerja perusahaan-perusahaan itu di pasar dan di pasar modal Indonesia?

Israel Bombardir Rafah, Puluhan Warga Gaza Tewas

Ilustrasi papan saham IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Saat dikonfirmasi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim menjelaskan, seharusnya aksi boikot terhadap produk-produk yang dinilai pro Israel tersebut juga memiliki pengaruh di Indonesia. Khususnya terhadap kinerja keuangan dan saham, dari perusahaan-perusahaan tersebut di pasar modal Indonesia 

AS dan Israel Kembali Berdiskusi Tentang Evakuasi di Gaza Selatan

"Tapi memang pengaruhnya tidak terlalu besar," kata Ibrahim saat dihubungi VIVA Bisnis, Selasa, 7 November 2023.

Mengenai apa dampak langsung terhadap pasar modal Indonesia dari aksi boikot terhadap produk-produk pro Israel tersebut, Ibrahim mengatakan bahwa hal itu bisa saja mempengaruhi kinerja saham mereka di pasar modal Tanah Air.

"Saham-saham asing pasti akan berguguran, apalagi yang menjual produk-produk dari Israel, itu pasti akan ada permasalahannya. Bisa saja harganya akan jatuh," ujarnya.

Ibrahim bahkan mencontohkan sebagaimana yang terjadi pada saham dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Dimana, saham UNVR terpantau anjlok hingga 50 poin atau 1,38 persen di level 3.570, pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 7 November 2023.

"Iya, betul (saham UNVR turun). Karena ini imbas dari embargo di sebagian masyarakat, sehingga banyak investor itu ada ketakutan sehingga melakukan taking profit. Apalagi kita tahu sendiri bahwa banyak produk-produk dari negara Israel yang masuk ke Unilever, dan ini sangat wajar," kata Ibrahim.

Dia menjelaskan, meksipun tidak signifikan, imbas dari adanya aksi boikot global itu nyatanya juga turut berdampak ke Indonesia. Hal itu karena masyarakat Indonesia masih tertuju pada upaya genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza dalam beberapa waktu terakhir.

"Sehingga wajar kalau masyarakat Indonesia mau melakukan aksi boikot dengan tidak membeli produk-produk yang berasal dari Israel," ujar Ibrahim.

Logo Unilever.

Photo :
  • Unilever.co.uk

Namun, terkait apakah aksi boikot tersebut benar-benar bisa terlaksana dengan efektif atau tidak, Ibrahim mengaku masih harus melihat perkembangan lebih lanjut ke depannya. Karena, lanjut Ibrahim, saat ini kita sama-sama melihat sendiri bahwa ekonomi di Israel juga sudah ambruk dan hancur berantakan.

"Kejadian di Timur Tengah ini sangat berdampak luar biasa terhadap ekonomi global. Itu pun bisa kejadian di PDB Indonesia, yang ekspektasinya 5,17 diubah menjadi 4,9. Artinya bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah ini cukup luar biasa, karena akan turut mengangkat harga-harga komoditas terutama minyak mentah dunia," kata Ibrahim.

"Ini yang harus diperhatikan bagi para pelaku pasar, sehingga jangan heran jika indeks harga saham gabungan juga bermasalah, kemudian mata uang di Asia termasuk rupiah juga bermasalah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya