Rupiah Menguat Ditopang Kebijakan Suku Bunga BI

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 15.593 per Kamis, 23 November 2023. Posisi rupiah itu tercatat melemah 9 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 15.584 pada perdagangan Rabu, 22 November 2023.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Jumat, 24 November 2023 hingga pukul 10.40 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 15.592 per dolar AS. Posisi itu melemah 39 poin atau 0,25 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 15.553 per dollar AS.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim menjelaskan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan suku bunga acuan tetap pada level 6 persen. Suku bunga Deposit Facility juga tetap 5,25 persen, begitu pun suku bunga Lending Facility pada level 6,75 persen.

Hal ini sejalan dengan prediksi mayoritas lembaga. Dimana dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 instansi/lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 6,00 persen.

Bank Indonesia Libatkan 5.027 Pelajar di Denpasar Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari Legong

"Tiga lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,25," ujar Ibrahim.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Memasuki tahun politik, pemerintah akan tetap fokus membangun fondasi untuk mencapai status high income di tahun 2045. Fundamental Indonesia tidak akan berubah hanya karena faktor tahun politik. Pemerintah akan tetap fokus membangun kualitas sumber daya manusia dan membangun infrastruktur, sehingga produktivitas Indonesia bisa meningkat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah akan melakukan berbagai langkah yang sifatnya jangka pendek untuk stabilisasi. Langkah tersebut juga harus menjadi perhatian khusus, untuk bisa tetap membangun fondasi tersebut. 

Kemudian, sinkronisasi dan implementasi UU HKPD juga terus diperbaiki, karena akan mulai berjalan akhir tahun ini dan tahun depan. Meskipun disebut tahun politik, tapi Indonesia punya banyak pekerjaan yang sifatnya fondasi yang perlu diperkuat. Sementara, APBN akan terus menjadi tools atau instrumen yang menjaga ekonomi dan masyarakat. 

"Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.520-Rp 15.600," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya