PMO Kopi Nusantara Catat Produksi Naik hingga Harga Meningkat pada 2023

Ilustrasi biji Kopi.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Kementerian BUMN melalui skema Program Makmur yang dilakukan oleh PMO Kopi Nusantara dan stakeholders terkait, melakukan intervensi untuk meningkatkan produktivitas petani kopi nasional. Hal itu dilakukan untuk peningkatan daya saing tinggi kopi Indonesia di pasar dunia. 

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro mengatakan, pada 2023, intervensi dilakukan di Pulau Sumatera dan Jawa dengan hasil peningkatan produksi dan peningkatan harga jual. 

"Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun, menempati posisi terbesar kedua setelah Brazil. Namun secara total produksi, Indonesia hanya menduduki peringkat keempat, di mana perkebunan kopi rakyat mendominasi hasil produksi hingga 96,1 persen," ujar Dwi dalam keterangannya dikutip Kamis, 21 Desember 2023.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Ilustrasi kopi

Photo :
  • Pixabay

Menurutnya, fakta ini menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas kopi Indonesia tergolong rendah, hanya sekitar 0,56 ton/ha per tahun dan menempati urutan ke-14 di dunia. Sementara itu, permintaan kopi di pasar dunia terus meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi. 

Daftar Harga Pajero Sport Bekas dan Pajak Tahunannya

"Harapannya, ada peningkatan daya saing tinggi kopi Indonesia di pasar dunia. Kondisi ini menjadi fokus bagi BUMN untuk terus bisa meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan kualitas biji kopi rakyat," ujarnya. 

Pada 2023, PMO Kopi Nusantara melakukan pembinaan di lima wilayah kerja, yaitu Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

“Dari hulu hingga hilir harus terkoneksi. Prinsip interconnectedness antara satu pelaku usaha dengan yang lainnya perlu dipermudah. BUMN dan stakeholders PMO Kopi Nusantara memiliki faktor yang memudahkan itu,” ungkap Dwi.

Di sisi industri pengolahan, akses terhadap pembiayaan, pendampingan, dan pemasaran juga disediakan. Pada industri hilir, selain akses terhadap pembiayaan, PMO Kopi Nusantara berupaya untuk menghadirkan platform pengembangan usaha seperti penyelenggaraan expo dan kompetisi tingkat nasional.

Kopi.

Photo :
  • Istimewa

Sementara itu, Harga jual di tingkat petani mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga buah cherry kopi misalnya, naik sekitar 30-40 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pemeliharaan yang lebih intensif dan penerapan skema pemanenan petik merah.

Transaksi perdagangan komoditas kopi yang dilakukan oleh stakeholders PMO Kopi Nusantara juga tercatat positif. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia misalnya, memiliki transaksi sebesar Rp 25,2 miliar. BNI melalui program Xpora juga mencatat transaksi sebesar Rp 20,4 miliar.

Selain itu, hingga November 2023, PT Perkebunan Nusantara mendapatkan Rp 141,3 miliar untuk penjualan kopi di Jawa Timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya