Harga Ayam Potong di Kabupaten Ketapang Naik Sentuh Rp 45.000 per Kilogram

Pj Gubernur Kalbar dr Harisson meninjau harga bahan pokok di Pasar Ratu Melati, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa 16 Januari 2024. Harga komoditi ayam potong mencapai Rp 45.000 per kilogram
Sumber :
  • VIVA/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Ketapang – Harga ayam potong di Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan harga yang signifikan, dengan harga mencapai Rp 45.000 per kilogram.

Kasus Korupsi Kredit Macet Jaksa Eksekusi Eks Pegawai Bank BNI ke Penjara

Hal tersebut diketahui saat Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson bersama Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Ratu Melati, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa, 16 Januari 2024.

Usai melakukan peninjauan tersebut, Harisson menyampaikan, saat ini di Kabupaten Ketapang harga komoditi secara umum cenderung stabil, yang menjadi permasalahan di Kabupaten Ketapang adalah komoditi daging ayam yang mencapai harga Rp 45.000 per kilogram. 

Perbaiki Dop Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia

Menurutnya yang menjadi penyebab utama naiknya harga daging ayam di Kabupaten Ketapang yaitu stok dan produksinya yang terbatas, sehingga mengharuskan pedagang mendatangkan daging ayam tersebut dari Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah. 

"Yang jadi masalah ini kan adalah ayam yang harganya 45.000 rupiah per kilogram, kalau yang lain stabil dan saya pikir ini karena memang ayam di Ketapang mungkin stok atau produksinya kurang jadi mereka juga mengambil dari Pangkalan Bun, tidak mengambil dari Pontianak karena jaraknya terlalu jauh," terangnya.

PSI Ungkap Sosok Gubernur yang Tepat Pimpin Jakarta

Pedagang ayam potong melayani pembeli di pusat pasar daging.

Photo :
  • ANTARA/Rahmad

Ia juga menyampaikan akan melakukan koordinasi bersama antara Pemprov Kalbar dan Pemkab Ketapang melalui Instansi terkait, perihal aspirasi yang disampaikan oleh pedagang - pedagang di Pasar Ratu Melati melalui ketua Koperasi Pasar untuk menjadikan Pasar Ratu Melati menjadi Pasar Tradisional yang lebih Modern.

"Tadi Ketua koperasinya minta dijadikan pasar tradisional yang modern, ini kan perlu kerja sama antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten," ungkapnya. 

Pj Gubernur dalam hal ini berkomitmen dalam menekan angka inflasi di Kalbar, maka dari itu dirinya selalu memperhatikan stabilitas harga bahan pokok di pasar - pasar seluruh Kalbar.

"Pemprov Kalbar akan terus berkomitmen penuh untuk menekan angka Inflasi di Kalbar ini, maka itu perlunya turun langsung ke lapangan bersama instansi terkait ke pasar-pasar di kabupaten kota yang ada di Kalbar, demi menjaga stabilitas harga bahan pokok di seluruh Kalbar," harapnya.

Tak hanya meninjau, Pj Gubernur dan Pj Ketua TP-PKK Kalbar turut berbelanja telur, minyak dan bahan pokok lainnya dengan menggunakan pembayaran QRIS.

"Sebagian besar ini sebenarnya sudah ada yang melakukan transaksi pembayaran secara elektronik melalui Qris, jadi ibu-ibu atau pembeli itu bisa bawa HP saja tidak perlu bawa uang sehingga mereka dalam bertransaksi jadi lebih mudah," imbuhnya.

Sebelum meninggalkan Pasar, Pj Gubernur dr Harisson menyampaikan bahwa Kabupaten Ketapang masuk dalam daerah perhitungan inflasi pada Bulan Januari ini, maka dirinya menekankan perlunya menjaga stabilitas harga bahan pokok kebutuhan masyarakat.

"Beberapa komoditi di sini cukup aman dan ini yang harus kita jaga karena Ketapang ini masuk dalam kota dalam perhitungan inflasi pada bulan Januari. Mari kita jaga bersama stabilitas harga dan daya beli masyarakat," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya