Garuda Indonesia Beli Sertifikat Penurunan Emisi GRK di Bursa Karbon

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra
Sumber :
  • MCH 2022

Jakarta   Maskapai penerbangan Garuda Indonesia melakukan pembelian Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) milik Pertamina Patra Niaga, pada Bursa Karbon di IDX atau Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini merupakan pembelian perdana sertikat pengurangan emisi, yang dilaksanakan oleh Garuda Indonesia.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Sertifikat Penurunan Emisi merupakan bagian dari mekanisme pengelolaan penurunan emisi, dan terdokumentasikan dalam surat bentuk bukti pengurangan emisi oleh usaha yang telah melalui Pengukuran, Pelaporan, serta Verifikasi. Sertifikat ini tercatat dalam Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim dalam bentuk kode registrasi.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pembelian sertifikat penurunan emisi tersebut merupakan bagian dari rangkaian program 'Carbon Neutral Flight' di Garuda Indonesia, sebagai wujud komitmen jangka panjang mendukung langkah dekarbonisasi melalui konversi emisi karbon yang ditimbulkan pada operasional penerbangan.

Viral Seorang Pilot Lamar Pramugari di Dalam Sebuah Penerbangan

Garuda Indonesia.

Photo :
  • Dok. Garuda Indonesia

"Program tersebut salah satunya dilakukan dengan metode 'Carbon Offset', melalui pembelian sertifikasi penurunan emisi milik Pertamina Patra Niaga," kata Irfan dalam keterangannya, Rabu, 31 Januari 2024.

INACA Tak Setuju Iuran Pariwisata Masuk Dalam Komponen Tiket Pesawat, Ini Alasannya

Nantinya, pelaksanaan Program Carbon Neutral Flight ini tidak hanya akan dilaksanakan melalui pembelian sertifikat penurunan emisi (SPE) yang tersedia di Bursa Karbon nasional. Melainkan juga melalui sertifikat penurunan emisi berskala global, sesuai standar Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (ICAO CORSIA).

Bursa Karbon Indonesia.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Tahap awal Program Carbon Neutral Flight tersebut juga telah diimplementasikan pada penerbangan Joy Flight HUT GA ke-75, yang sebelumnya dilaksanakan pada hari Selasa (23/1) yang lalu. Nantinya hal itu akan dilaksanakan secara berkesinambungan, pada berbagai penerbangan lainnya.

"Program ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-75 Garuda Indonesia, serta menjadi wujud implementasi komitmen Perusahaan untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah diterapkan oleh Pemerintah," ujar Irfan.

Dia memastikan, komitmen ini ke depannya akan terus diperkuat Garuda, melalui kebijakan korporasi yang mengedepankan fokus sustainabilibity dalam seluruh aspek operasional perusahaan.

"Melalui program Carbon Neutral Flight tersebut, Garuda Indonesia menerapkan perhitungan offset atas carbon footprint yang dihasilkan oleh penerbangan joy flight," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengungkapkan, menjadi suatu kebanggan bagi pihaknya dapat mendukung terlaksananya "Carbon Neutral Flight” di usia 75 tahun Garuda Indonesia, melalui kerjasama dalam inisiatif perdagangan karbon. Kerja sama ini merupakan upaya kedua belah pihak dalam mendukung terwujudnya cita-cita nasional mencapai Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060.

“Pertamina Patra Niaga tidak hanya menjual avtur kepada mitra kami, dalam hal ini konsumen penerbangan, namun juga memiliki konsep B2B Pertamina One Solution. Kami menawarkan solusi untuk kebutuhan dekarbonisasi emisi dari bisnis konsumen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya