Debat Pilpres Kelima Anti-Klimaks, Faisal Basri: Semua Paslon Main Aman!

Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Ekonom Senior Indef, Faisal Basri menegaskan, diskusi yang dilakukan para capres dalam debat kelima pilpres yang digelar pada Minggu, 4 Februari 2024 kemarin, hanya menghasilkan anti-klimaks. Karena semua paslon dinilai hanya bisa main aman.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Alih-alih membeberkan kebenaran dan dampak dari hasil kinerja pemerintah selama ini, diskusi tersebut menurutnya hanya ajang cari aman masing-masing paslon, yang hanya mementingkan penambahan aspek elektoralnya saja.

"Jadi bukan mencari kebenaran diskusi itu, tapi menambah elektoral. Sehingga debat kelima ini adalah anti-klimaks karena semua main aman," kata Faisal dalam telekonferensi 'Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres', Senin, 5 Februari 2024.

PDIP Tak Mau Pusing Mikirin Jokowi dan Gibran yang 'Bakar' Rumahnya Sendiri

Dia menyadari bahwa semua paslon terlihat enggan mengkritik keras hasil kinerja pemerintahan Jokowi, karena takut dianggap nyinyir oleh sebagian masyarakat. Terlebih, semua paslon menyadari bahwa masyarakat Indonesia memandang negatif tindakan nyinyir tersebut, meskipun sebenarnya itu adalah bentuk kritik terhadap pemerintah.

Ekonom Senior Indef, Faisal Basri.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

"Karena semua sadar bahwa karakteristik dan psikologis orang Indonesia itu tidak suka sama orang yang nyinyir kayak saya ini. Enggak suka yang nyinyir seperti Anies Baswedan atau nyinyir seperti Ganjar Pranowo. Karena itulah mereka menjaga agar tidak terkesan nyinyir di debat," ujarnya.

Namun, Faisal menegaskan bahwa nyinyirnya Indef, sebagaimana yang dilakukan di kesempatan kali ini, tentunya jauh berbeda dengan asumsi nyinyir yang dipahami sebagian masyarakat Indonesia.

Sebab, selain menggunakan berbagai macam riset yang dapat dipertanggungjawabkan, kritik atau nyinyiran Indef tentunya juga menyertakan data, kerangka teori, serta rekomendasi.

Debat Kelima Calon Presiden Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Kalau nyinyirnya Indef beda, karena itu dalam kaitannya dengan public policy. Kalau diskusi Indef menunjukkan data, kerangka teorinya apa, rekomendasinya apa. Nah, mereka tidak melakukan itu semua, karena mereka sangat menghindari untuk menilai apakah selama ini Jokowi sudah lurus atau melenceng? Apa yang dilakukan Jokowi sudah benar atau salah?" kata Faisal.

"Tidak ada yang berani bilang bagus (ke pemerintahan Jokowi), bahkan Prabowo tidak mengatakan bagus. Tapi nomor 1 dan 3 itu juga tidak secara lugas mengatakan Jokowi sesat. Padahal ini nyinyir Indef, dan saya sebagai orang Indef (mengatakan bahwa) Pak Jokowi gagal," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya