BPS: Harga Nasi dan Lauk Pauk di Warteg Cs Naik 0,30 Persen

Ilustrasi etalase warung tegal atau Warteg.
Sumber :
  • VIVA/Wilibrodus

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga nasi dan lauk pauk di warteg mengalami kenaikan. Hal ini seiring dengan naiknya harga komoditas pangan, termasuk beras.

Daftar Harga Pajero Sport Bekas dan Pajak Tahunannya

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, untuk harga makanan di warteg digambarkan oleh komoditas nasi dan lauk pauk. Dalam hal ini kenaikan tercatat sebesar 0,30 persen. 

"Jadi ketika kita makan dimanapun juga tidak hanya di warteg dengan komoditas nasi dan lauk pauk tercatat mengalami kenaikan. Kita turut mendata juga ini naik sebesar 0,30 persen, jadi ada andil inflasinya signifikan 0,01 persen," ujar Habibullah dalam konferensi pers, Jumat, 1 Maret 2024.

Terpopuler: Harga Bekas dan Pajak Tahunan Avanza Veloz, 2 Mobil Keren Mazda di China

Harga beras melambung tinggi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Adapun pada Februari 2023 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 2,75 persen.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Habibullah mengatakan, secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami peningkatan dari I05,19 pada Januari 2024 menjadi 105,58 pada Februari 2024.

"Pada Februari 2024 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan. Sementara itu secara yoy terjadi inflasi sebesar 2,75 persen, dan secara tahun kalender atau ytd terjadi inflasi sebesar 0,41 persen," ujarnya

Dia menjelaskan, untuk kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,00 persen, dan andil inflasi 0,29 persen.

"Dengan komoditas penyumbang inflasi adalah terutama adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,21 persen, selanjutnya cabai merah dengan andil inflasi 0,09 persen, telur ayam ras 0,04 persen. Serta komoditas daging ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya