Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip di Blok Cepu

Menteri ESDM Arifin Tasrif [dok. SKK Migas]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, meresmikan kegiatan tajak sumur infill dan clastic Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur hari ini, Jumat, 1 Maret 2024.

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

Dia menjelaskan, pemboran sumur infill dan clastic merupakan bagian dari drilling campaign di Blok Cepu, yang dilakukan oleh Exxonmobil dimulai tahun 2024 hingga tahun 2026.

"Antara lain terdiri dari pemboran 5 sumur infill carbonate, dan 2 sumur clastics," kata Arifin dalam keterangannya, Jumat, 1 Maret 2024.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

Dia mengatakan, kegiatan pemboran ini dilakukan diantara sumur produksi existing yang ada di lapangan Banyu Urip, untuk mengambil minyak yang tidak bisa diambil oleh sumur sebelumnya. Sekaligus untuk membuktikan cadangan reservoir clastics (reservoir batu pasir).

Jajaki Potensi Blok Migas Internasional, Pertamina Gandeng ENI

Kegiatan ini diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel. "Sehingga dapat meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip, yang saat ini berkontribusi sekitar 25 persen dari produksi minyak secara nasional," ujarnya.

Arifin pun mengapresiasi pihak ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal. Yang potensi awalnya adalah 400 juta barel, sampai hari ini sudah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi hingga 1 miliar barel.

Namun saat ini, produksi di blok ini mulai menurun, sehingga upaya untuk menjaga produksi Banyu Urip harus terus didorong bersama para pemangku kepentingan lainnya.

"Gayung bersambung dan saat ini direncanakan ada 7 pemboran, jika dibandingkan 8 tahun lalu dimana tidak ada sama sekali pemboran. Harapannya, lapangan Clastic memiliki potensi yang sama dengan lapangan Carbonat, yang memiliki potensi hingga 1 miliar barel," kata Arifin. 

Dia berharap, kegiatan pemboran sumur infill dan clastic ini akan menambah 20.000 hingga 30.000 barel minyak per hari, sehingga bisa menahan laju penurunan produksi. Ke depannya, lanjut Arifin, diharapkan lapangan Clastic juga dapat menghasilkan produksi yang sama dengan lapangan Carbonat.

"Kita terus melakukan kerja sama dengan Exxon, termasuk kerjasama carbon capture dan rencana investasi Exxon lainnya di Indonesia. Kita berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin dari lapangan Cepu ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya