Kepala OIKN Klaim Terima 369 Surat Minat Investasi di IKN: Selama Ini Mereka Wait and See

IKN Nusantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyebut ada sebanyak 369 letter of intent (LoI) atau surat minat investasi yang telah diterima OIKN. Atas dasar itu, Bambang optimis akan potensi investasi swasta di IKN.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

“Lima kali groundbreaking yang sudah kami lakukan memberikan indikasi bahwa teman-teman (investor) swasta juga cukup banyak minatnya, dan kami terus mendapatkan letter of intent/interest, jumlahnya sekarang 369,” kata Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, di Jakarta, Senin, 18 Maret 2024

Bambang menuturkan untuk menarik lebih banyak investor, OIKN akan kembali menggelar serangkaian presentasi keliling ​​​​​​​(roadshow) untuk memperkenalkan peluang-peluang investasi di IKN kepada calon investor.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Ia juga mengatakan akan menggandeng sejumlah investor yang telah berinvestasi, seperti Pakuwon Group, yang bakal membangun hotel dan pusat pembelanjaan di IKN, untuk ikut serta guna memasarkan peluang investasi kepada calon investor lain, sekaligus membangun kepercayaan pasar terhadap proyek IKN.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

“Supaya ada satu kepercayaan dari pasar bahwa memang di sini (IKN) ada peluang investasi, karena selama ini mereka masih wait and see, benar enggak ini (IKN) akan terjadi dan dibangun,” ujarnya pula.

Bambang berharap dengan roadshow yang dilakukan atas kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu, minat investor swasta akan semakin meningkat dan pembangunan IKN dapat benar-benar terwujud.

Hingga saat ini, ada beberapa investor yang sudah berkomitmen dan melakukan groundbreaking di IKN, antara lain Konsorsium Nusantara yang terdiri atas perusahaan-perusahaan besar, seperti Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group.

Selain beberapa investor di dalam konsorsium tersebut, terdapat juga beberapa investor swasta yang turut terlibat di dalam proses pembangunan di sektor perhotelan, pusat pembelanjaan rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran seperti Pakuwon, Mariott, Jambuluwuk, Vasanta, RS Hermina, RS Mayapada, RS Abdi Waluyo Nusantara, dan Jakarta Intercultural School.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya