Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga, BI Pastikan Tak Berdampak Besar ke Indonesia

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

JakartaBank Indonesia (BI) menilai, adanya keputusan Bank of Japan (BOJ) untuk menaikkan suku bunga acuannya tidak akan berdampak besar terhadap RI, termasuk pengaruhnya ke nilai tukar rupiah. 

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Adapun BOJ alias Bank Sentral Jepang sudah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 0 persen hingga 0,1 persen, dari sebelumnya sebesar -0,1 persen. Kenaikan suku bunga itu adalah yang pertama dalam 17 tahun terakhir.

“Pengaruh Jepang kami tidak melihat kebijakan-kebijakan BOJ itu berpengaruh besar terhadap pergerakan inflow dan outflow maupun juga berkaitan dengan nilai tukar. Karena ujung-ujungnya pergerakan nilai tukar berbagai negara itu sangat ditentukan juga kekuatan nilai tukar dolar yang masih cukup kuat,” ujar Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Gedung Bank Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Perry menyampaikan, dolar AS yang masih kuat itu mempengaruhi terhadap tekanan nilai tukar rupiah beberapa pekan terakhir.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

“Itu yang menjadi suatu elemen kenapa beberapa pekan terakhir tekanan terhadap nilai tukar meningkat. Pertama karena memang karena ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi terjadi outflow di SBN dan sebagian di SRBI dan dolar yang masih cukup kuat,” jelasnya.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan bahwa dampak dari kenaikan BOJ di pasar belum terasa, bahkan tidak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.

“Bahkan setelah Jepang menaikkan suku bunga dampaknya kalau kami lihat Yen-nya mengalami pelemahan, terkait Jepang kami belum melihat dampaknya yang signifikan terhadap rupiah,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya