Menteri Basuki Pastikan Proyek BSD dan PIK 2 Tak Dibiayai APBN

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat rapat dengan Komisi V DPR RI.
Sumber :
  • PUPR

Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan soal proyek BSD dan PIK 2 yang masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Namun, ditegaskan Basuki, PSN PIK dan BSD tidak didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini, kata dia, dikarenakan proyek tersebut bersifat unsolicited project alias inisiatif sektor swasta. Berbeda dengan PSN lain yang merupakan inisiatif pemerintah, dibiayai APBN.

"PSN itu belum. belum tentu APBN. Tapi semua yang lain-lainnya tetap, karena dulu unsolicited, yang lainnya tetap enggak ada cost-nya," kata Menteri Basuki usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 1 April 2024. 

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono [dok. Instagram @kemenpupr]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Basuki juga memastikan dalam rapat kabinet sudah diputuskan kedua proyek itu tidak memakai dana APBN. “Kami sidang kabinet sudah diputusin. Non APBN," kata Menteri Basuki.

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu

Basuki menjelaskan, status PSN sejatinya bermanfaat bagi PIK dan BSD untuk membebaskan lahan. Namun, berbeda dengan PSN pemerintah yang biaya pembebasan lahannya dibebankan kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), proyek PSN swasta tetap harus merogoh kocek sendiri untuk membebaskan lahan.

"Kalau PSN itu kan hanya fasilitas saja, regulasi, Misalnya kalau untuk pembebasan lahan, kalau itu pemerintah dibayar oleh LMAN, kalau swasta tetap swasta," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya