Strategi Perhutani Group Jadikan Cikole Lembang Kampung Bebas Sampah

[dok. Perhutani Group]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Perum Perhutani bersama anak perusahaannya yakni PT Palawi Risorsis atau ‘Econique’ Perhutani Alam Wisata menggelar program pemberdayaan ekonomi dan lingkungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan mitra wisata di kawasan Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat. Program yang digagas itu adalah ‘Cikole Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah’.

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

Direktur Keuangan dan manajemen Risiko Perhutani, Dewi Fitrianingrum mengatakan, program ini bertujuan untuk membangun wilayah tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta membangun taman dengan konsep re/up cycle garden.

"Program ini bertahap dilaksanakan mulai dari penyediaan sarana dan prasarana untuk mengelola sampah, hingga teknologi konversi sampah plastik residu dan segala sampah menjadi berharga," kata Dewi dalam keterangannya, Jumat, 5 April 2024.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Dia menambahkan, program ini melibatkan masyarakat sekitar tempat wisata, komunitas perempuan/Ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat, komunitas peduli sampah, pengunjung atau wisatawan, karyawan pengelola wisata, dan pemerhati sampah.

Dilakukan pula pelatihan pengelolaan sampah kepada puluhan anggota LMDH dan mitra wisata di kawasan Cikole, dengan menggandeng Konsultan CSR, Pemerhati Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat dan Praktisi Pendidikan, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

Dewi menyampaikan, dukungan yang diberikan Perhutani ini bertujuan agar destinasi wisata di wilayah Cikole senantiasa terjaga kebersihannya, dan terawat dengan baik. Sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang asri dan bersih.

“Bantuan tersebut merupakan wujud tanggung jawab Perhutani kepada lingkungan dan sosial, yang diharapkan dapat memberikan dampak kepada masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Asisten Deputi (Asdep) Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Teddy Poernama menyampaikan, pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan suatu upaya yang melibatkan berbagai pihak, dengan fokus pada aspek 5P yang menggerakkan keberlanjutan: Profit, People, Prosperity, Peace, dan Partnership.

"Untuk pengelolaan sampah terpadu, nantinya bisa mendapat dukungan dari BUMN-BUMN lain secara kolaborasi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya