Berapa Kekayaan Osama bin Laden

Osama bin Laden Tewas
Sumber :
  • AP Photo/Al-Jazeera

VIVAnews- Presiden Barack Obama menyatakan Osama bin Laden tewas di Pakistan dalam suatu operasi intelijen gabungan antara AS dengan Pakistan pekan lalu. Osama ditembak di kepala, dan mayatnya telah dibawa ke Amerika.

Kematian Osama itu mengakhiri perburuan Osama yang telah dimulai 10 tahun lalu. Pria berusia 54 tahun itu  diburu AS dan sekutunya sebab dia diduga sebagai dalang serangan teror 11 September 2001 di New York dan Washington. Jaringan al-Qaeda yang dia pimpin juga bertanggungjawab atas pengeboman dua Kedutaan Besar AS di Afrika dan kapal perang AS USS Cole pada 1998.

Menhan Israel Pasang Badan untuk Batalion Netzah Yehuda yang Dijatuhi Sanksi AS

Osama dan Amerika Serikat seperti sudah dendam kesumat. Militer Amerika membombardir sejumlah tempat milik Osama, dan jaringan Osama mengajar sejumlah tempat milik Amerika Serikat dan sekutunya. Jaringan Osama cukup luas dan inilah yang menyebabkan musuh Amerika seperti ada di mana-mana. Mengendalikan orang begitu banyak dengan jaringan besar tentu saja tidak mudah. Diperlukan kemampuan, dan tentu saja uang yang banyak.

Osama sendiri berasal dari Arab Saudi dimana ayahnya merupakan kontraktor bangunan dan seorang miliarder. Osama mengenyam pendidikan manajemen ekonomi di sebuah universitas di Arab Saudi. Menurut Institute for Criminal Justice Education, Inc kekayaan bersihnya dilaporkan antara US$100 juta dan US$300 juta. (Rp900 miliar dan Rp2,7 triliun).

Sedangkan menurut Majalah Time, kekayaan bersih senilai ratusan juta dolar itu termasuk real estate di Paris, London dan Cote d'Azur. Osama juga mempunyai saham sebanyak US$150 juta (Rp1,35 triliun). Ia menjalankan portofolio bisnis di seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah.  Perusahaannya mulai sektor pengiriman, pertanian, hingga investment banking. Keuntungannya sebagian digunakan untuk menyediakan dana untuk membiayai gerakan Al Qaeda, menyediakan tentara, senjata dan bahan kimia.

Sebagian uang bin Laden berasal dari lembaga mainstream. Arab Saudi sendiri membekukan asetnya setelah pemboman Kedutaan AS di Afrika pada 1998. Meski diperkirakan ia memiliki uang di Swiss, Inggris dan sejumlah negara lain, namun al Qaeda juga menggunakan hawala, jaringan informal perbankan syariah yang telah beroperasi selama beberapa generasi di Asia dan Timur Tengah.

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Dengan mengutamakan sistem kepercayan, cara ini menyediakan pinjaman bagi nasabah hanya dengan cara menjabat tangan dan terkadang dengan sandi. Cara ini tanpa transfer kawat, neraca atau laporan keuangan. Hawala tidak meninggalkan jejak untuk penegak hukum.

Meski memiliki harta sekitar US$300 juta, ia tidak dianggap langsung membiayai pembiayaan teror dengan kekayaan pribadinya. Kantor berita Associted Press menjelaskan Osama juga tidak menggunakan jaringan bisnisnya di Sudan dimana bisnisnya mulai beroperasi dari 1991-1996.

Laporan dari Komisi 11 September menyimpulkan bahwa al Qaida memiliki banyak jalan pembiayaan. Ia juga mudah menemukan sumber baru, terutama biaya operasi yang hanya mencapai US$400 ribu hingga US$500 ribu. Komisi itu menyebutkan dukungan keuangan al Qaida tidak datang dari harta bin Laden secara pribadi.

CIA memperkirakan biaya operasional al Qaeda sebelum terjadinya serangan 11 September 2011 sekitar US$30 juta per tahun (Rp270 miliar)."Dan uang ini hampir seluruhnya melalui sumbangan," kata laporan itu seperti yang dikutip dari AP.

Pejabat AS menemukan informasi pada awal 2000 bahwa pada 1970-1994 bin Laden menerima US$1 juta per tahun.

VIVA Militer: Pasukan militer Amerika Serikat (AS) di Israel

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Rabu, 24 April 2024, bersiap menandatangani paket bantuan yang telah lama tertunda, untuk mendukung perang Israel di Gaza.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024