ADB: 3 Miliar Warga Asia Bakal Hidup Mapan

miliarder
Sumber :
  • forbes.com

VIVAnews - Pada pertengahan abad ini, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memperkirakan Asia akan mendapat tambahan 3 miliar penduduk kaya yang bisa menikmati kehidupan di atas standar. Namun, hal itu hanya bisa tercapai jika negara-negara Asia bisa mempertahankan momentum pertumbuhan saat ini dan tetap mengantisipasi tantangan dan risiko masa mendatang.

Perkiraan ADB tersebut disampaikan dalam siaran pers yang diterima VIVAnews.com, Rabu, 4 Mei 2011. Taksiran itu merupakan intisari dari rancangan Laporan ADB berjudul Asia 2050-Realizing the Asian Century.

GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat

Dalam laporan ADB itu disebutkan bahwa pusat ekonomi global saat ini mulai beralih ke kawasan Asia. Wilayah ini diperkirakan menghasilkan setengah dari output dunia, atau naik dari posisi saat ini sebesar 27 persen. Kegiatan perdagangan dan investasi kawasan Asia juga diprediksi bakal mencapai 50 persen dunia.

Laporan ADB yang akan menjadi topik bahasan dalam pertemuan ADB ke-44 di Hanoi, Vietnam ini, mencoba membandingkan potensi kontribusi negara-negara Asia dilihat dari dua skenario yaitu Abad Asia dan Jebakan Masyarakat Kelas Menengah.

Dalam perspektif yang lebih optimis, skenario Abad Asia menaksir pendapatan domestik bruto atau Gross Domestik Product (GDP) di kawasan Asia bakal melonjak menjadi US$148 triliun dengan porsi 51 persen dari output dunia pada tahun 2050.

Sementara jika dilihat dari basis paritas daya beli, GDP per kapita Asia diperkirakan akan meningkat menjadi US$38,600 atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi GDP dunia sebesar US$36.600 pada tahun 2050.

Sebuah skenario alternatif yang lebih pesimistis mengasumsikan, pertumbuhan ekonomi Asia yang begitu cepat seperti terlihat di negara China, India, Indonesia, dan Vietnam, dikhawatirkan akan jatuh ke dalam jebakan masyarakat kelas menengah berupa perlambatan pertumbuhan serta tingkat pendapatan yang stagnan untuk 5-10 tahun mendatang.

Lebih jauh, tidak ada satupun negara Asia yang mengalami perlambatan ekonomi tersebut mampu mengendalikan akselerasi pertumbuhan ini dengan skenario tersebut.

Jika hal ini terjadi, GDP Asia ditaksir hanya akan menyumbang 32 persen atau US$61 triliun dari GDP dunia. Jika dilihat dari basis kekuatan pembelian, GDP per kapita akan tumbuh hanya US$20.300 atau hanya setengah dari skenario Abad Asia.

"Perbedaaan dari keluaran dua skenario dan dampak dari tidak tercapainya Abad Asia akan sangat besar, terutama dari sisi kemanusiaan," ujar Presiden ADB Haruhiko Kuroda.

Dengan skenario Abad Asia, diperkirakan sebanyak 3 miliar penduduk Asia bakal menikmati kesejahrteraan lebih cepat satu generasi dibandingkan skenario Jebakan Masyarakat Menengah.

Di saat banyak negara berkembang Asia melakukan upaya signifikan dalam menanggulangi kemiskinan pendapatan, kemiskinan karena faktor di luar pendapatan semakin meluas. Sebagai contoh, setengah dari warga Asia hidup tanpa basis sanitasi yang layak. Sementara 900 juta penduduk Asia lainnya hidup di wilayah tanpa akses listrik. (eh)

Putri Marino Berani Mesra dengan Nicholas Saputra, Ini Reaksi Tak Terduga Chicco Jerikho!
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Shin Tae-yong: Pelatih Timnas yang Juga Mahir Kendarai Truk dan Mobil Setir Kanan

Shin Tae-yong jadi sosok pelatih yang dicintai masyarakat Indonesia karena sukses membawa Timnas U-23 menorehkan sejarah. Ternyata, dirinya juga mahir dalam berkendara.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024