Korsel Tambah Investasi US$500 Juta di Jatim

Pertanian
Sumber :
  • ANTARA/Syaiful Arif

VIVAnews - Korea Selatan melalui perusahaan Cheil Jedang kembali mengucurkan investasi ke Jawa Timur sebesar US$500 juta. Tercatat, hingga tahun 2014, jumlah investasi perusahaan tersebut mencapai US$800 juta.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Sebelumnya, perusahaan tersebut sudah menanamkan investasinya di Ploso, Jombang, Jatim sebesar US$300 juta. Penambahan investasi perusahaan mengelola hasil pertanian cassava atau ubi kayu itu dipastikan dilakukan pekan ini.

"Ini sudah pasti dan saya akan tanda tangan di Seoul, Korea Selatan, hari ini," kata Gubernur Jatim Soekarwo, Kamis, 5 Mei 2011.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Soekarwo menjelaskan, ketertarikan Cheil Jedang menambah investasi setelah melihat perkembangan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim yang mencapai 3,27 persen. Angka tersebut dianggap mengagumkan, seperti yang terjadi di Vietnam dan Taiwan. 

Selain itu Cheil Jedang juga melihat ketersedian raw material atau bahan baku di Jatim yang masih melimpah. Sebaliknya, Soekarwo mengatakan penambahan investasi itu sangat membantu dalam peningkatan ekonomi di Jatim. 

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

Di antaranya, akan mampu menyerap hasil pertanian dan juga tenaga kerja. Sebagai tindak lanjut dari kesiapan Cheil Jedang, Soekarwo langsung berkunjung ke Korea Selatan untuk menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU).

Selain akan menandatangani penambahan investasi dari Cheil Jedang. Rencananya Pakde Karwo, sapaan Soekarwo, juga akan menandatangani MoU dengan enam perusahaan.

Selanjutnya, untuk memperkuat hubungan kerjasama dalam rangka peningkatan investasi, perdagangan, pariwisata dan budaya, Gubernur Jatim melakukan MoU dengan Gubernur Gyeongsangnam-do, Kim Du Kwan, di Gedung Negara Grahadi.

Pakde Karwo mejelaskan dalam pertemuan itu juga berhasil menarik investasi sebanyak US$52 juta. Itu merupakan penambahan investasi dari enam perusahaan asal Korea Selatan yang ada di Jatim. 

Diantaranya PT Bokyung sebanyak US$15 juta, PT CO2 BYU sebanyak US$3 juta, PT Leader Music sebanyak US$2 juta, PT Mitra Pratama Hans Jaya sebanyak US$20 juta, PT Sang Dam Abada sebanyak US$10 juta dan PT Agro Deka Indonesia sebanyak US$2 juta.

Gubernur Gyeosangnam-do, Kim Du Kwan, mengharapkan penandatangan kerja sama yang ketiga kali dan peringatan 15 tahun kerjasama Jatim dengan Gyeosangnam-do, akan mampu meningkatkan potensi di kedua wilayah. 

Selama ini sudah ada sekitar 1.800 pengusaha asal Korea Selatan yang berada di Jatim. “Dengan hubungan kerjasama seperti ini, kami berharap bisa mengembangkan potensi ketrampilan dan sumber daya di Korea dan Jawa Timur,” kata Kim Du Kwan dalam sambutannya.

Laporan : Tudji Martudji | Surabaya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya