VIVAnews - PT Bank Pundi Tbk akhirnya telah keluar dari pengawasan intensif Bank Indonesia (BI). Selesainya masa pengawasan ini terhitung sejak dikeluarkannya surat pemberitahuan BI per tanggal 28 April 2011.
"Dengan ini diberitahukan bahwa bank Pundi dikeluarkan dari status pengawasan intensif (intensive supervision) dan kembali ke status pengawasan normal terhitung sejak tanggal surat ini sebagaimana dimaksud Peraturan Bank Indonesia (PBI) NO.13/3/PBI/2011 tanggal 17 Januari 2011 tentang Penetapan Status dan Tindak lanjut Pengawasan Bank," menurut isi surat yang ditandatangani oleh Direktur Direktorat Pengawasan Bank 1, Boedi Armanto.
Meski BI telah menetapkan status pengawasan Bank Pundi menjadi normal kembali, namun BI tetap meminta beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perseroan. Beberapa langkah itu pertama, penyelesaian seluruh kredit bermasalah dan Agunan Yang Diambil Alih atau AYDA sesuai dengan target yang ditetapkan.
Kedua, peningkatan kemampuan Account Officer kredit kepada UMKM dan Funding Officer dana pihak ketiga sehingga target Rencana Bisnis Bank tahun 2011 dapat tercapai. Ketiga, peningkatan monitoring dan sistem pengendalian Intern dalam pemberian kredit sehingga dapat meminimalkan jumlah kredit bermasalah.
Terakhir ialah realisasi rencana penambahan modal sebesar Rp500 miliar melalui proses right issue pada tahun 2011. Berdasarkan laporan keuangan Bank Pundi per Maret 2011, tercatat beberapa kinerja yang cukup meningkat signifikan setelah resmi diakuisisi oleh Recapital.
Bank milik Sandiaga Uno ini berhasil menurunkan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) dari 6,83 persen di Maret 2010 menjadi 4,36 persen pada Maret 2011. Rasio Kecukupan Modal (CAR) meningkat dari minus 8,6 persen di Maret 2010 menjadi 22,48 persen pada Maret 2011.
Pada periode yang sama, kredit Bank Pundi meningkat dari Rp815 miliar menjadi Rp997 miliar. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 100 persen dari Rp989 miliar menjadi Rp1,9 triliun pada Maret 2011.
Sumber :
VIVA.co.id
25 April 2024
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang
Politik
25 Apr 2024
Bagi pakar politik, dinamika akan terlihat lucu jika yang menuduh curang hasil Pilpres 2024 tapi mau bergabung ke koalisi Prabowo.
Selengkapnya
Partner
Di kubu Korea Selatan, Laga kontra Timnas Indonesia U-23 menjadi momen kembalinya Byun Jun-soo setelah absen karena akumulasi kartu kuning di laga kontra Jepang.
Bank Sumut jadi tuan rumah Undian Nasional Tabungan Simpeda BPD Periode XXXIV-2024, mempromosikan keindahan pesona Danau Toba, yang merupakan ikonik pariwisata Sumut.
Ketahui perbedaan dan cara cek penerima BPNT dan PKH, dua jenis bantuan sosial yang diberikan pemerintah melalui Kemensos. Dengan jumlah penerima yang mencapai jutaan.
Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-22, Shin Tae yong Optimis Squad Garuda Bisa Menang
Purwasuka
22 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Selatan (Korsel) pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (25/4)..
Selengkapnya
Isu Terkini