Presdir S&P Mundur Usai Turunkan Rating AS

Wall Street New York
Sumber :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

VIVAnews - Pimpinan tertinggi lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor's, Deven Sharma, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden direktur. Keputusan ini diambil sepekan setelah S&P menurunkan peringkat surat utang Amerika Serikat.

Sharma rencananya akan tetap berada di S&P sebagai penasihat dari pemilik perusahaan, McGraw-Hill untuk jangka waktu 4 bulan. Selanjutnya dia akan meninggalkan perusahaan pada akhir tahun ini. "Sharma akan digantikan oleh Douglas Petersen, Chief Operatinmg Officer Citibank," ujar seorang sumber seperti dikutip VIVAnews dari laman FT.com, Selasa, 23 Agustus 2011.

Seperti diketahui, S&P menurunkan peringkat surat utang AS pada 5 Agustus lalu. Keputusan ini menyebabkan ambruknya pasar ekuitas sejak krisis finansial lalu. Selain itu, keputusan tersebut memicu volatilitas pasar dunia.

Seorang sumber yang mengetahui informasi pengunduran ini menyatakan, pengunduran Sharma dari jabatannya tidak terkait dengan penurunan peringkat surat utang AS, ataupun laporan S&P yang saat ini sedang diinvestigasi oleh Departemen Kehakiman AS dalam kaitannya dengan lusinan peringkat surat utang KPR yang menyebabkan krisis keuangan.

Manajemen McGram-Hill telah membuat keputusan untuk mengganti Sharma dalam sebuah pertemuan Senin lalu. Dalam pertemuan itu juga dibahas evaluasi strategi perusahaan yang sedang berjalan.

Seorang sumber yang dekat dengan perusahaan mengatakan rencana pergantian sudah dirancang sejak 6 bulan lalu. Pemicu dari pergantian itu adalah kerusakan data, pricing, serta analisa bisnis dari usaha perusahaan rating ini.

Dipihak lain, pemerintah AS melalui Menteri Keuangan Tim Geithner kepada MCNBC mengatakan, "Saya pikir S&P sudah menunjukan penilaian yang keliru dan mereka mengangani hal itu dengan buruk, mereka juga menunjukan minimnya pengetahuan mengenai budget fiskal AS, dan saya pikir mereka akhirnya menghasilkan kesimpulan yang salah."

Perusahaan S&P sendiri berharap bergabungnya Peterson akan memperbaiki hubungan yang memburuk dengan pemerintah AS. Peterson selama ini terkenal di kalangan komunitas keuangan dan bankir dengan pengalaman operasional yang kuat.

Sharma bergabung dengan S&P pada tahun 2006 sebagai executive vice president dan naik jabatan menjadi presiden pada 2007. Selama lima tahun sebelumnya, dia telah bekerja di McGraw-Hill, induk usaha S&P. Sebelumnya, Sharma bekerja di perusahaan konsultan Booz allen Hamilton.   (eh)

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024