10 Tahun ke Depan, Ekonomi AS-Eropa Melambat

PM Inggris, Gordon Brown
Sumber :
  • AP Photo/Hassan Ammar

VIVAnews - Kabar kurang menggembirakan datang dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di Dalian, China. Perekonomian Eropa dan Amerika Serikat diperkirakan mengalami perlambatan dan peningkatan pengangguran selama 10 tahun ke depan.

Kondisi ini bisa muncul jika solusi dunia untuk mengatasi persoalan krisis utang di Eropa tidak kunjung diimplementasikan dalam waktu singkat.

"Kecuali tidak ada koordinasi global, saya meramalkan ekonomi AS dan Eropa akan melambat selama 10 tahun ke depan. Saya meramalkan akan ada tingkat pengangguran yang tinggi dan kegagalan koordinasi yang akan mengarah pada proteksionisme yang tinggi," ujar mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, di sela WEF, Jumat, 16 September 2011.

Seperti dikutip dari Reuters, krisis utang luar negeri yang melanda Eropa seperti di Yunani, Portugal, dan Irlandia telah memaksa upaya bailout. Sementara itu, tekanan pasar surat utang di Italia dan Spanyol telah meningkatkan kekhawatiran munculnya krisis perbankan secara keseluruhan.

Bank Sentral Eropa atau European Central Bank dalam pernyataannya sebelumnya mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah bank sentral besar untuk menawarkan pinjaman tiga bulan dalam mata uang dolar AS guna mencegah pasar uang stagnan.

Sayangnya, sejumlah investor menganggap perlu upaya tambahan untuk menyelesaikan masalah Eropa. Upaya itu di antaranya suntikan modal lebih agresif ke sejumlah bank yang mengalami over exposure pada negara yang terkena kasus utang berat.

"Anda tidak bisa menyelesaikan masalah Eropa kecuali memahami masalah perbankan, pertumbuhan, ketidakmampuan ekonomi Eropa untuk keluar dari resesi, serta masalah fiskal," kata Brown.

Brown pernah menjadi menteri keuangan selama 10 tahun sebelum akhirnya terpilih sebagai perdana menteri Inggris. Brown yang dianggap sukses mengatasi krisis ekonomi global tahap awal pada 2008-2009 mengatakan krisis Eropa bisa diselesaikan jika ada kesepakatan global mengenai bagaimana ekonomi dunia seharusnya berjalan.

Kesepakatan itu dibutuhkan untuk menyeimbangkan kembali ekspor dan konsumsi di antara negara berkembang, seperti China dan India dengan negara maju seperti Amerika Serikat.

"Dibutuhkan perjanjian internasional, tidak hanya perjanjian di kawasan Eropa, untuk memecahkan masalah ini. Keterlibatan Dana Moneter Internasional saya pikir akan dibutuhkan," ujar Brown. (art)

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang
Ilustrasi aplikasi.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024