Tren Mengejutkan Selama Krisis Ekonomi

Aksi Demo Para Zombie
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

VIVAnews - Masyarakat di sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat kini tengah berkutat dengan masalah ekonomi akibat krisis surat utang maupun pelambatan ekonomi. Tanda-tanda ekonomi yang mulai jatuh itu terlihat dari dari penurunan tingkat kepercayaan masyarakat, lemahnya permintaan, serta meningkatnya jumlah pengangguran.

Namun, di tengah pelemahan tersebut, sejumlah perilaku masyarakat juga menunjukkan perilaku yang berbeda jika dikaitkan dengan pelambatan ekonomi.

Seperti dikutip VIVAnews.com dari laman businessinsider, berikut adalah  perilaku-perilaku mengejutkan selama ekonomi memburuk yang melanda AS dan Eropa: (Perilaku mengejutkan lainnya dapat di lihat di sini).

6. Lebih banyak potong rambut

Pergi ke tempat cukur bisa menjadi penanda resesi yang melanda industri? Faktanya, sebuah sensus mencatat para pekerja di sektor pangkas rambut dan salon mengalami pertumbuhan delapan persen selama 2008-2009. Di ibukota Amerika Serikat, pertumbuhan industri ini bahkan mencapai 18 persen.

Media setempat, The New York Times menduga industri salon lolos dari resesi karena hal itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang tidak bisa di-outsource-kan oleh negara atau negara bagian lain.

7. Lebih sering piknik

Tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain rekreasi gratis selama masa-masa ekonomi sulit. Sejak 2009 hingga 2010, The Star-Ledger mencatat kunjungan masyarakat New Jersey ke taman kota meningkat 10-20 persen.

Secara keseluruhan, jumlah pengunjung meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 1980-an seiring meningkatnya jumlah populasi.

8. Popok lebih sedikit


Biasanya, selama krisis, orang tua memilih untuk memotong pengeluaran mereka untuk kebutuhan anak-anak. Data konsumsi terakhir yang dikeluarkan Edge Research menunjukkan, volume penjualan popok selama Agustus turun satu persen dibandingkan tahun lalu. Harga penjualan popok juga menurun tiga persen.

Berkurangnya pembelian popok menunjukkan jumlah kelahiran semakin sedikit, padahal pada tahun lalu penjualan popok meningkat delapan persen. Hal ini menunjukkan orang tua menurunkan jatah belanja untuk membeli popok yang bisa menelan anggaran belanja US$1.500 per tahun, jika seorang bayi mengganti popok enam kali dalam sehari.

9. Lebih banyak kumpul kebo

Pengangguran di kalangan muda kini menjadi isu hangat di AS. Sebagai solusi sementara, para generasi muda ini biasanya akan kembali tinggal bersama orang tua. Sensus terakhir menunjukkan jumlah orang dewasa yang tinggal bersama orang tua naik 25,5 persen sejak 2007.

Namun, persoalan yang kini menjadi perhatian serius adalah jumlah pasangan hidup bersama tanpa pernikahan semakin meningkat. Tercatat pasangan 'kumpul kebo' naik 13 persen antara 2009-2010. Para ahli menilai, peralihan pola gaya hidup itu tidak biasanya terjadi dalam setahun terakhir.

10. Pencurian properti berkurang

Tingkat rata-rata pencurian properti selama dua dekade terakhir menurun. Tren itu tampaknya semakin menjadi bukti terjadinya resesi.

Data dari Departemen Kehakiman AS menunjukkan, daerah dengan tingkat pendapatan per kapita yang turun tajam mengalami penurunan terbesar dalam rata-rata pencurian properti. Hal itu diketahui dari laporan The Economist.

Hubungan di antara pendapatan lebih rendah dan rata-rata kejahatan lebih sedikit sebetulnya meningkat selama 2008 hingga 2009 ketika resesi mulai muncul seperti di Nevada, Arizona, dan Hawaii. (art)

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024