- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah menilai dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu, BPJS dianggap sebagai suatu hal yang positif.
Menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, dengan adanya BPJS maka daya beli masyarakat meningkat. Sebab, pengeluaran masyarakat untuk aspek perlindungan diri seperti kesehatan dapat dialokasikan pada sektor lain.
"Dengan mereka di-protect kesehatan dan sebagainya, maka relatif mereka lebih sehat. Purchasing power-nya meningkat karena spending dia yang tadinya dikeluarkan untuk kesehatan segala macam sudah ter-cover," jelas Hatta saat ditemui di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu 30 Oktober 2011.
Oleh sebab itu, lanjutnya, hal ini merupakan dua sisi pembangunan ekonomi yang tidak bisa dipisahkan. "Kita dorong ekonomi dengan pertumbuhan yang tinggi, tapi di sisi lain ada program perlindungan sosial," tuturnya.
Hatta mengingatkan dalam implementasi program BPJS nantinya perlu untuk mengedepankan aspek kehati-hatian dengan mengambil pengalaman negara lain.
"Jangan kita seperti Eropa yang terlalu berat pada subsidi dan perlindungan sosial tapi ekonominya tidak kuat, defisit meningkat, dan utang membengkak. Amerika yang terlalu liberal juga melakukan hal yang sama. Kita belajar dari itu," jelasnya.
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
