Empat Langkah Menjadi BUMN Kelas Dunia

Gedung Telkom Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berbenah. Setelah berniat membereskan BUMN 'duafa', sebutan untuk perusahaan pelat merah yang terus-menerus rugi, kementerian akan mengarahkan BUMN sebagai perusahaan kelas dunia. Untuk itu, BUMN harus melalui empat tahapan. Salah satunya adalah melakukan transformasi budaya kerja.

Deputi bidang Usaha dan Jasa Kementerian BUMN, Parikesit Suprapto, menjelaskan, Kementerian BUMN telah mempunyai kebijakan yang mengarahkan perusahaan BUMN untuk menjadi perusahaan kelas dunia melalui empat tahap.

Pertama, adalah transformasi budaya kerja. Menurut dia, setiap BUMN memerlukan acuan kinerja dengan industri sejenis di luar negeri.

Transformasi budaya kerja tersebut termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan. "Human resources merupakan pendukung untuk menuju BUMN World Class," kata Parikesit dalam seminar bertajuk "Transformasi BUMN Jasa Menuju World Class Company," di Jakarta, Kamis 17 November 2011.

Tahapan kedua adalah restrukturisasi. Ia menjelaskan, Kementerian BUMN menginginkan suatu saat nanti akan terbentuk BUMN super holding seperti di Singapura yang memiliki Temasek.

Saat ini, BUMN tengah melakukan restrukturisasi dan akan membentuk perusahaan induk (holding) BUMN perkebunan, kehutanan, dan farmasi. Kementerian BUMN juga terus melakukan sinergi antar perusahaan, seperti kebijakan merger BUMN kecil oleh BUMN besar. "Diharapkan, pada 2025 nanti hanya ada 25 BUMN," jelasnya.

Selanjutnya, tahap ketiga, Parikesit menambahkan, adalah pengembangan strategis. Sebelum BUMN tersebut menjadi kelas dunia, harus memperkuat dulu di dalam negeri dengan cara bersinergi. Ia mencontohkan sinergi tersebut bisa dengan mencari pinjaman di bank-bank BUMN.

Sementara itu, tahapan terakhir adalah privatisasi. Menurut dia, privatisasi yang dilakukan Kementerian BUMN saat ini berbeda dengan apa yang dilakukan pada masa lalu. Jika dahulu BUMN menjual saham untuk menurunkan defisit utang, saat ini privatisasi dilakukan untuk memperkuat permodalan dan meningkatkan transparansi.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengungkapkan, keinginan besar untuk membereskan masalah BUMN 'duafa'. Persoalan itu dinilai telah menghabiskan energi yang luar biasa dari Kementerian BUMN. Padahal, pemerintah berambisi menjadikan perusahaan-perusahaan BUMN masuk dalam daftar Fortune 500.

Untuk itu, Dahlan berharap agar energi Kementerian BUMN bisa disalurkan dengan memfokuskan upaya menjadikan BUMN besar yang potensial untuk masuk dalam Fortune 500. (eh)

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang
Ilustrasi aplikasi.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024