SBY Instruksikan Penguatan Jalur Laut

Buruh Angkut Pelabuhan Sunda Kelapa
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan penguatan jalur laut untuk distribusi logistik ke seluruh provinsi, khususnya di bagian timur Indonesia. Instruksi itu disampaikan dalam rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa 13 Desember 2011.

Demikian disampaikan oleh Menteri Perhubungan, E. E. Mangindaan. Menurut dia, dalam rapat itu dibahas mengenai multi moda, yakni optimalisasi jalur transportasi darat, laut, dan udara.

"Juga tadi dibicarakan bagaimana connectivity laut. Jadi saya sekarang harus fokus lebih banyak kepada laut, NKRI melalui laut itu mutlak," ujar Mangindaan.

Menurut dia, untuk menunjang optimalisasi jalur laut, maka langkah pertama yang harus dilakukan yakni memperbaiki pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia. Baik dari segi sistem maupun infrastruktur.

"Pelabuhan-pelabuhan harus jelas, kemudian di setiap provinsi terutama bagian timur yang banyak kepulauan itu distribusi logistik harus dijamin. Kalau tidak, akan telat. Sedangkan ini sudah bertumbuh semua," terangnya.

Untuk mengantisipasi keterlambatan distribusi logistik tersebut, kata Mangindaan, dibutuhkan kapal-kapal bermuatan besar. Kebutuhan itu, sudah mendesak.

"Kapal moda besar untuk distribusi ke pulau-pulau, agar menjadi satu rangkaian. Kendalanya butuh kapal besar bukan 1, 2 atau 3. Kalau kita semua anggaran ke situ tidak bisa," tuturnya.

Oleh karena itu, kata dia, BUMN dan pihak swasta harus dilibatkan dalam pengadaan moda kapal besar ini.

"BUMN dan swasta harus juga dilibatkan sama-sama sehingga anggarannya dipadukan, nanti tentu ada perhitungan. Bagaimana caranya APBN, BUMN dan swasta anggarannya disatukan. Kalau dengan cara itu pasti lebih cepat," tandasnya. (umi)

Pengamat Ingatkan Prabowo Bahaya Politik Merangkul yang Kebablasan
Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  (dok: BTN)

Demo Anarkis di BTN Dinilai Bikin Rugi Nasabah, Polisi Diminta Tindak Tegas Pelaku

Aksi anarkis para pendemo yang dilakukan di Kantor Pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN dinilai merugikan nasabah.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024