DPR: Daging Mahal Karena Data Pemerintah Tidak Tepat

Ternak Sapi di Kuningan Tmur, Jakarta Selatan
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVAnews - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arya Bima, mencermati bahwa harga daging sapi yang amat mahal di pasaran saat ini memang merupakan kesalahan pemerintah.

Apes, Karyawan Diler Bikin Ferrari F40 Seharga Rp51 Miliar Ringsek Parah

Menurutnya Arya Bima, pemerintah tidak bisa menyiapkan data dan perhitungan mengenai jumlah sapi produktif untuk dipotong dan jumlah konsumsi masyarakat yang akurat. Akibatnya, asumsi pemerintah mengenai ketersedian dan kebutuhan daging sapi untuk konsumsi pun kerap meleset.

"Ini perlu data yang tepat, agar tidak langsung impor saja. Ini suplai dan demand-nya tidak seimbang," ujar Arya Bima di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 5 Februari 2013.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah disarankan untuk lebih detail dalam menghitung populasi ternak sapi demi menghindari kesalahan menghitung sapi siap potong dan tidak.

Memperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia: Menghargai Kreativitas dan Inovasi

"Jangan sapi yang belum siap potong juga di hitung. Saya takut, sapi betinanya nanti juga dipotong kan kita tidak bisa ternak lagi nantinya," katanya.

Pemerintah juga dihimbau membangun komunikasi yang lebih intensif dengan seluruh stakeholder seperti peternak sapi, pedagang sapi, dan importir demi mendapatkan informasi yang objektif dan menyeluruh mengenai kebutuhan dan pasokan daging.

Kantor LPS Bakal Hadir di Medan, Diresmikan 3 Mei 2024

"Harus bekerja sama agar tidak terulang kembali mahalnya daging sapi," kata Arya Bima.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengungkapkan, harga daging yang sangat mahal di Indonesia merupakan dampak kebijakan proteksi yang diberlakukan saat ini, bukan karena adanya impor daging.

Dengan demikian, importir daging tak bisa disalahkan atas kelangkaan pasokan daging di pasar umum yang menyebabkan harganya jadi sangat tinggi itu. "Kami kan tidak mengganggu pasar kalau kita hanya boleh jual ke industri pengolahan dan horeka (hotel, restoran, dan katering). Ketentuannya sudah melarang kami menjual ke pasar umum. Berarti kan kami tidak masalah, kami tidak mengganggu peternak," kata Thomas. (eh)

Pelaku pencurian rumah kosong saat mudik lebaran

Gasak Harta Majikan Saat Mudik Lebaran, Pria di Tangerang Ditangkap Polisi

Pelaku merupakan orang kepercayaan korban. Kejadian diketahui saat korban kembali setelah mudik lebaran.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024