Dahlan: Lebih Baik Merpati Mati daripada Minta Suntikan Dana

Dahlan Iskan, Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang
– Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo, meminta izin melakukan restrukturisasi utang Merpati senilai Rp6,3 triliun. Namun Menteri BUMN Dahlan Iskan justru meminta Rudy tak hanya memikirkan soal utang Merpati.

Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

“Jangan memikirkan masalah utang, tapi pikirkan pembenahan saja sekarang. Kalau sudah baik, baru memikirkan (utang) yang dulu. Kalau memikirkan keduanya, Merpati langsung mati,” kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 25 Februari 2013.
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet


Dahlan mengatakan, apabila Rudy bisa membuat Merpati bangkit kembali, maka itu sudah cukup membanggakan. “Kalau Dirut Merpati yang sekarang bisa membuat Merpati terbang terus, itu sudah hebat. Kalau dibebani dengan utang-utang lama, sekarang Merpati sudah mati,” kata dia.


Rudy sendiri berharap utang Merpati Rp6,3 triliun itu bisa direstrukturisasi. Dengan demikian, utang tersebut tidak akan membebani operasional maskapai BUMN itu. Jika tidak ada restrukturisasi, Rudy khawatir utang Merpati bisa mengganggu kinerja operasional mereka.


Dahlan pun meminta Rudy tetap fokus pada manajemen perusahaan. Menurut Dahlah, yang terpenting adalah Merpati bisa membeli bahan bakar sendiri, membayar asuransi, dan membayar gaji pegawai. Meskipun hal itu mungkin akan menambah beban utang Merpati, tapi Dahlan menyatakan hal itu bukan kesalahan direksi Merpati.


“Utang ke Pertamina dan utang landasan itu masa lalu, bukan direksi yang sekarang,” kata dia. Dahlan seolah memperingatkan Merpati untuk tidak sekali-kali meminta bantuan dana dari pemerintah. “Kalau meminta suntikan dana, lebih baik Merpati mati,” kata dia. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya