Ekonom BNI: Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI Beralasan

Pertumbuhan Ekonomi.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Bank Dunia dalam laporan triwulan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 6,2 persen menjadi 5,9 persen. Lengkapnya, buka .
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Ketua Tim Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ryan Kiryanto, Rabu 3 Juli 2013, mengatakan bahwa revisi pertumbuhan ekonomi tersebut cukup beralasan. Sebab, saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya dari sisi global.
MUI Ajak Masyarakat Doakan Timnas Indonesia: Juara Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade

"Saya setuju dengan revisi ke bawah oleh World Bank. Sebab, satu, pemulihan ekonomi global masih lamban. Dua, ekspor RI masih tertekan karena negara-negara mitra dagang utama menurunkan permintaan. Dan ketiga, serapan belanja pemerintah tidak optimal," kata Ryan kepada VIVAnews di Jakarta.
Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang

Ryan menambahkan, faktor lain yang membayangi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan adalah rendahnya penyerapan anggaran untuk infrastruktur, sehingga hal tersebut menghambat iklim investasi.

"Jadi, yang keempat adalah pembangunan infrastruktur fisik yang lemah karena ketidakpastian hukum dan sulitnya bebaskan lahan," tegasnya.

Sementara itu, Ryan menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berkisar 5,9 hingga 6,1 persen. Pada 2014, pertumbuhan diprediksi mencapai 6,2 hingga 6,9 persen.

"Prediksi tim ekonomi BNI untuk PDB berkisar di angka itu," jelasnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya