Sumber :
- VIVAnews / Bobby Andalan
VIVAnews
- Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia hingga saat ini dinilai masih lambat. Hal tersebut dibuktikan dari daftar orang terkaya di Indonesia, yang setiap tahunnya masih didominasi oleh orang-orang tertentu dan pada lingkaran bisnis yang sama.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro di Subang, Jawa Barat, akhir pekan ini mengaku terus mengikuti isu itu. Menurutnya, sejak 25 tahun yang lalu, saat masih mahasiswa, daftar orang terkaya di Indonesia tidak jauh berubah dibandingkan saat ini.
Baca Juga :
3 Alasan Wajib Dateng ke BaliSpirit Festival 2024, Nikmati Musik Sambil Tenangkan Pikiran
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro di Subang, Jawa Barat, akhir pekan ini mengaku terus mengikuti isu itu. Menurutnya, sejak 25 tahun yang lalu, saat masih mahasiswa, daftar orang terkaya di Indonesia tidak jauh berubah dibandingkan saat ini.
Baca Juga :
Di Balut Kabut Putih Rimba Papua, Pasukan Operasi TNI Evakuasi Mayat Alex yang Ditembak Mati OPM
"Itu menunjukkan kita tidak punya banyak wirausaha baru," kata dia.
Dirinya mencontohkan, seperti raja properti di Indonesia yaitu grup Ciputra. Walaupun ada beberapa pemain baru yang mulai menonjol, dominasi Ciputra masih sangat tinggi dalam pengembangan bisnis tersebut.
"Itu artinya pesaingnya tidak ada kan yang selevelnya," tambah Bambang.
Dia berharap terus tumbuhnya UKM di Indonesia saat ini. Namun, sesungguhnya indikator yang harus diperhatikan yaitu berapa banyak UKM yang naik peringkat menjadi pengusaha besar.
Capaian tersebut menurutnya yang dapat lebih mendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia. "Misalnya dari 500.000 UKM ada 50.000 yang sudah atau calon pengusaha besar. Itu bagus. Paling bagus kalau ada perubahan makin besar," tegasnya. (ren)
Halaman Selanjutnya
"Itu menunjukkan kita tidak punya banyak wirausaha baru," kata dia.