Pelemahan Rupiah Pukul Importir Ponsel

Pasar Ponsel Cerdas
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad
- Pelaku usaha mengeluhkan adanya pelemahan rupiah. Kondisi rupiah yang melesu ini membuat importasi barang elektronik, seperti telepon seluler (ponsel) turun.
Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

"Pelemahan rupiah telah membuat pasar melemah sampai 30 persen, bahkan 40 persen untuk merek tertentu," kata Ketua Asosiasi Importir Seluler Indonesia, Eko Nilam, kepada
Tekuk Korea Selatan, Rafael Struick: Ayo Kita ke Paris dan Ciptakan Sejarah Lagi!
VIVanews melalui pesan tertulisnya pada Senin, 2 Desember 2013.


Sayangnya Eko tidak menyebut jenis-jenis merek yang mengalami penurunan penjualan. "Pelemahan ini terjadi dalam empat bulan terakhir, di mana rupiah melemah dari Rp9.500 menjadi Rp12.000. Maaf, sebagai asosiasi, saya tidak boleh menyebut merek," tuturnya.


Pria ini tidak bisa menjelaskan angka penurunan impor ponsel dengan alasan tidak memegang data. "Kebetulan saya tidak memegang datanya. Penurunan tersebut berdasar pada laporan beberapa importir saja," ungkapnya.


Eko menyebut para importir piranti telekomunikasi ini masih khawatir tentang kondisi rupiah dan masih menunggu sampai kapan rupiah akan menjadi stabil.


Selain itu, pengusaha masih menaruh harapan penjualan ponsel akan normal kembali pada tahun depan. "Diharapkan akhir tahun pasar akan kembali membaik seperti biasanya di akhir tahun. Biasanya penjualannya meningkat," jelasnya.


Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dirilis Bank Indonesia, rupiah pada hari ini berada level Rp11.946 per dolar AS.


Laporan
Reuters
menyebutkan, rupiah sempat menyentuh level tertinggi Rp11.950 per dolar AS dan level terendah Rp11.935 per dolar AS. Sementara itu, akhir pekan lalu, rupiah sempat menyentuh level tertinggi Rp11.990 per dolar AS, sebelum kembali bertengger di kisaran Rp11.970 per dolar AS.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya