Bank Dunia akan Bantu Indonesia Meningkatkan Kualitas Hidup

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id - Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia sepakat mengatasi dua masalah besar terkait kesehatan, yaitu balita pendek (stunting) dan kematian ibu saat persalinan.

Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, mengatakan bahwa ia telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Rabu, 20 Mei 2015.

Menurutnya, Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia sepakat bertindak mengatasi masalah ini dalam beberapa minggu ke depan. Bank Dunia akan mengundang para ahli yang telah menangani masalah stunting dan kematian ibu di berbagai negara berpendapatan rendah dan menengah, seperti Tiongkok, Turki dan Brasil.

AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta

''Stunting tidak hanya mengganggu pertumbuhan anak-anak, tapi juga merusak kapasitas otak.  Anak-anak itu dan negara ini akan membayar biaya yang sangat mahal untuk situasi yang sesungguhnya bisa dicegah. Hal ini bisa dihindari,'' ujar Jim melalui siaran tertulis yang diterima VIVA.co.id hari ini.

Perbincangan antara Joko Widodo dan Jim ini mengutip statistik bahwa 37 persen anak Indonesia mengalami stunting dan angka mortalitas ibu yang berjumlah 190 dari 100 ribu kelahiran hidup (live births). Menurut Jim, kedua angka ini sangat tinggi untuk negara yang memiliki status pendapatan menengah seperti Indonesia.

Pertemuan IMF dan Bank Dunia Bahas Kejahatan Pajak

Jim memuji Presiden Joko Widodo yang memutuskan untuk mendedikasikan lebih banyak anggaran untuk kesehatan, melalui pelayanan kesehatan menyeluruh.

''Saat ini, Indonesia hanya menghabiskan 1,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk pelayanan kesehatan, dan ini salah satu angka terendah di dunia,'' katanya.

Selama tiga sampai empat tahun ke depan, Bank Dunia akan menyediakan lebih dari US$11 miliar untuk membiayai investasi-investasi infrastruktur penting, termasuk di bidang energi, pelabuhan, perbaikan sistem pajak, dan program perbaikan kualitas hidup manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya