Pemerintah Jajaki Pembelian Minyak dari Iran

Ilustrasi Kilang Minyak
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Sering Gonta-ganti Bensin, Bahaya Tidak?
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengadakan kunjungan kerja bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, ke Iran. Ini terkait dengan rencana pemerintah RI untuk menjajaki pembelian minyak mentah (crude oil) dari negara tersebut.

Harga Resmi Pertamax Turbo, BBM dengan RON 98

"Salah satu pokok diskusi dalam pertemuan bilateral Presiden RI dengan Presiden Iran saat Konferensi Asia Afrika (KAA) lalu adalah kerja sama energi," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, di Teheran, Minggu 24 Mei 2015, dikutip dalam keterangannya.
Persediaan AS Turun, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik


Dadan mengatakan bahwa pemerintah menjajaki kemungkinan untuk membeli crude oil dari sana. Dia juga menjelaskan bahwa kemarin, Sabtu 23 Mei 2015, Sudirman telah bertemu dengan Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zangeneh dan menyepakati dua hal penting. Pertama adalah pembelian crude oil dari Iran untuk Indonesia. Kedua, kerja sama Indonesia-Iran dalam sektor hulu migas di Iran.


"Dua kesepakatan tersebut merupakan bukti konkret untuk kerja sama Selatan-Selatan dan juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua pemimpin di sela-sela KAA," kata dia.


Dadan juga menambahkan, kunjungan kerja delegasi Indonesia ke Iran melakukan empat jenis pertemuan yang dilakukan secara simultan, yaitu joint commission, bilateral Menteri ESDM dengan Menteri Perminyakan Iran, Pertemuan Komite Infrastruktur dan Energi, serta pertemuan teknis dengan melibatkan National Oil Company (NOC).


"Saat joint comission, kedua negara sepakat untuk saling bekerja sama di sektor hulu migas, baik itu eksplorasi maupun eksploitasi. Lebih jauh lagi, kami akan menjajaki untuk bekerja sama dalam bidang engineering dan technical services dalam bidang kilang pengolahan minyak dan fasilitas penyimpanannya di Indonesia," kata dia.


Disepakati pula sebuah poin peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan, pertukaran pengalaman, dan keahlian di sektor migas, seperti LNG, CNG dan lainnya. Pemerintah Indonesia dan Republik Islam Iran juga sepakat untuk membentuk Komite Infrastruktur dan Energi.


"Komite ini akan bertugas untuk memonitor butir-butir kesepakatan kerjasama agar dapat berjalan dengan baik," kata dia.


Indonesia dan Iran, kata Dadan, memiliki berbagai kesamaan antara lain, mayoritas kedua penduduk sama-sama Islam. Kesamaan tersebut diharapkan akan mempermudah, mempercepat dan mendorong terlaksananya kerjasama kedua negara. Selain kesamaan agama, faktor lainnya yang diharapkan dapat mempermudah adalah demand Indonesia terhadap minyak bumi akan semakin naik ke depan. Di sisi lain, Iran memerlukan konsumen baru untuk menyerap produksi minyak.


"Hingga saat ini ada beberapa hal yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu terkait dengan sistem pembayaran yang perlu dibahas oleh bank sentral kedua negara. Ini terkait dengan sanksi PBB. Dalam waktu dekat ini, bulan Juni, delegasi Iran akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dan memastikan agar kerjasama ini bisa segera berjalan," kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya