Saudi Hanya Izinkan Investor Asing Lembaga Keuangan Besar

Memantau perkembangan di bursa saham Arab Saudi
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
- Arab Saudi secara resmi telah membuka pasar saham untuk investor asing. Namun, ada pembatasan yang dilakukan negara tersebut.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat

Dikutip dari
Lima Orang Terkaya di Afrika Selatan
CNN Money , Selasa 16 Juni 2015, Arab Saudi hanya memperbolehkan lembaga keuangan besar, seperti bank, broker dan fund manager untuk masuk ke pasar sahamnya.

Pembatasan tersebut akan membuat investor asing kecil keluar dari pasar saham Arab Saudi.


Lalu, bagaimana profil pasar saham Arab Saudi? Seperti ini gambarannya:


1. Menurut World Federation of Exchanges, pasar saham Arab Saudi menjadi yang terbesar di Timur Tengah. Nilai dari semua emiten yang melantai di bursa mencapai US$570 miliar, lebih besar dari pasar utama di Rusia dan Meksiko.


2. Indeks utama di bursa Arab Saudi, All-Share indeks sejak awal 2015 menguat 15 persen, mengalahkan semua indeks utama AS.


3. Ada beberapa aturan, meskipun secara resmi dibuka untuk investor asing, tetapi dibatasi hanya investor besar, sehingga tidak akan langsung banjir investor.


Arab Saudi mengharuskan investor asing tersebut mendaftar di Otoritas Pasar Modalnya sebelum memulai berinvestasi.


Hanya lembaga keuangan seperti bank, broker, dan fund manager yang memiliki aset minimal US$5 miliar dan minimal berpengalaman lima tahun di investasi pasar modal yang diizinkan masuk.


Syarat selanjutnya, investor asing dibatasi maksimal hanya memiliki 49 persen dari setiap perusahaan yang melantai di Bursa Arab Saudi.


4. Investor asing kecil yang sebelumnya sudah masuk di pasar sahamnya, tetap masih bisa berinvestasi. Tetapi, mereka tidak bisa mendaftar sebagai "
qualified foreign investors
".


Namun, beberapa fund manager lebih memilih keluar dari pasar saham Arab Saudi. Misalnya, Peter Kohli, Kepala Investasi DMS Funds. Dia mengatakan, tidak akan berinvestasi di Arab Saudi karena adanya pembatasan tersebut.


"Ketika saya diberitahu soal pembatasan tersebut, saya memilih tidak akan berinvestasi di sana, apa gunanya?," keluhnya.


5. Alasan utama Arab Saudi melakukan pembatasan itu adalah karena ingin mengembangkan basis investor institusi untuk mempromosikan stabilitas pasar saham dan mengurangi volatilitas. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya