Pelemahan Rupiah Masih Berlanjut

Uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Pelemahan laju kurs Rupiah masih berlanjut seiring belum membaiknya sentimen yang ada. Hal itu disebabkan turunnya indeks manufaktur Tiongkok berimbas pada pelemahan nilai tukar Yuan.

Selain itu, masih melemahnya harga komoditas, terutama harga komoditas logam sehingga berimbas pada penguatan laju dolar Amerika Serikat.

Analis dari PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan nilai tukar rupiah per dolar AS masih berada di kisaran Rp13.455 - Rp13.438.

"Sebelumnya kami sampaikan, tampaknya harapan akan penguatan Rupiah harus kami simpan sementara sambil menunggu aksi dari Pemerintah maupun BI dalam menanggapi laju Rupiah yang terus melemah.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Belum adanya tanda-tanda penguatan Rupiah dapat membuat laju Rupiah dapat kembali melemah," kata Reza, Senin, 27 Juli 2015.

Selain itu, adanya berita positif rencana dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membangkitkan industri perbankan melalui 12 kebijakan relaksasinya tidak terlalu direspons positif.

Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis. Laju Rupiah di bawah level support 13.415.

"Secara tren tampaknya pelemahan lanjutan masih dimungkinkan. Apalagi setelah melihat belum adanya sentimen positif yang signifikan dapat dijadikan pegangan untuk penguatan Rupiah. Belum adanya tanda-tanda penguatan Rupiah dapat membuat laju Rupiah dapat kembali melemah," lanjut dia. (ren)

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016