Sumber :
- Mitra Angelia
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, mengatakan meski kondisi Indonesia sedang dalam perlambatan ekonomi, sudah sepatunya pemerintah lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan rakyat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
"Kalau kita (ekonomi Indonesia) sedanglah. Walaupun pertumbuhan ekonominya moderat, tetapi tingkat kesejahteraan rakyatnya nyaris flat (datar). Tak membaik," ujar Rizal, saat dalam diskusi di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa 15 September 2015.
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Rizal menilai, negara Asia harus mampu meraih angka pertumbuhan ekonomi mencapai angka 10 persen, agar dapat mengejar perekonomian negara-negara barat.
Dalam hal ini, ia mengatakan, Indonesia harus bisa mencontoh negara-negara seperti Tiongkok dan Jepang.
Namun, kata Rizal, dengan perekonomian yang tergolong sedang itu, tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia saat ini nyaris sangat datar.
Rizal menambahkan, berdasarkan data dari Indeks Pembangunan Manusia, tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia paling rendah bila dibandingkan dengan negara tetangga sesama Asia Tenggara.
"Kita paling rendah walaupun negara kita sudah 70 tahun merdeka. Pertama Singapura, kedua Malaysia, ketiga Thailand, dan keempat Filipina," kata dia.
Selain itu, lanjut Rizal, hal ini dapat terlihat yang saat ini sebanyak 80 persen rakyat Indonesia kelas paling bawah belum bisa menikmati arti dari kemerdekaan.
Sedangkan baru 20 persen rakyat Indonesia kelas atas sudah memperoleh hidup dalam katagori layak. Maka dari itu, Ia pun memberikan contoh kesuksesan mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
"Brasil pada waktu Presiden Lula. Kesejahteraan rakyatnya meningkat pesat dalam bidang sosial, makanan, pendidikan, kesehatan. Sehingga, Brasil di bawah Lula pertumbuhan ekonominya tinggi, kesejahteraannya meningkat," ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Dalam hal ini, ia mengatakan, Indonesia harus bisa mencontoh negara-negara seperti Tiongkok dan Jepang.
