Dolar Meroket, Wisatawan Backpacker Betah Tinggal di Malang

Wisatawan backpacker di Malang
Sumber :
  • VIVA/Dyah Pitaloka

VIVA.co.id - Naiknya nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah berimbas pada meningkatnya jumlah wisawatan backpacker dari mancanegara.

Arema Tiba di Malang, Polisi Imbau Warga Tetap di Rumah

Okupansi hunian di penginapan khusus backpacker di Malang bulan ini mengalami peningkatan 10 persen dibanding bulan yang sama pada tahun lalu. Peningkatan juga terjadi dibandingkan pada Agustus lalu.

"Ada peningkatan dibanding Agustus kemarin," kata manajer Kampung Tourist Helios, Martine Barwegen, Selasa, 15 September 2015.

Mahasiwa Pemburu Perawan Diganjar Penjara 10 Tahun

Wanita kelahiran Belanda itu mengatakan, peningkatan turis backpacker yang menghuni penginapan dengan harga Rp65 ribu per malam itu meningkat sekitar 10 persen sepanjang bulan September.

"Jika dibandingkan tahun lalu ini meningkat 10 persen. Fenomena ini bagus karena September biasanya okupansi mulai turun," kata wanita yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Tertekan Harga Komoditas, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah

Dia menduga, peningkatan okupansi dari 25 tempat tidur yang tersedia di Kampung Tourist akibat nilai tukar Dolar yang terus naik. Manajer yang juga hobi mendayung itu berani menargetkan, okupansi mencapai 65 persen sepanjang September, atau 15 persen lebih rendah dibanding okupansi rata-rata saat peak season.

Sebagian besar tamunya yang berasal dari Eropa dan sedikit Amerika banyak memilih Kampung Tourist karena harganya cocok dengan wisatawan backpacker. Apalagi, kebanyakan backpacker ini sebagian besar masih berusia muda.

"Mereka berlibur untuk menghabiskan tabungan hasil kerja paruh waktu. Jika harga penginapan dirasa mahal pasti mereka akan komplain, sampai sekarang tidak ada komplain," ujarnya menambahkan.

Selama di Malang, rata-rata backpacker menginap dua hari hingga 1 minggu. Kampung Tourist adalah penginapan yang disediakan untuk pelancong backpacker. Tarifnya dipatok tak lebih dari 5 Dolar AS. Ada dua jenis kamar yang berbeda, yaitu dormitory dengan kapasitas 19 tempat tidur dalam satu ruangan dengan tarif Rp65 ribu per malam. Dan tiga penginapan jenis gazebo masing-masing berkapasitas dua orang dengan tarif Rp 180 ribu per malam.

Sejak beroperasi tiga tahun lalu, Martine menyebut, tarif di tempatnya telah mengalami kenaikan harga sebanyak tiga kali, dimulai dengan harga Rp 50 ribu per malam, kemudian naik menjadi Rp55 ribu dan per April 2015 naik menjadi Rp 65 ribu.

"Tarifnya naik mengikuti kurs Dolar dan juga UMK Malang yang naik."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya