Soal Pajak Impor CPO, RI Siapkan Balasan untuk Prancis

Kapal tangker CPO
Sumber :
  • Berton Siregar / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Indonesia siap untuk membalas rencana kebijakan Prancis tentang pajak progresif impor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Hal ini disampaikan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit, Bayu Krisnamurthi.

"Kami akan pikirkan caranya kalau pajak progresif impor CPO jadi diterapkan," kata Bayu di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 2 Februari 2016.

Bayu mengatakan bahwa kemungkinan serangan balasan Indonesia ini akan diterapkan pada pajak minuman beralkohol impor dari Prancis seperti sampanye.

Ini Misi Ekspor Pertama Enggar Jabat Mendag

"Tapi, secara textbook, sin tax ini diterapkan ke alkohol. Mungkin akan diterapkan pajak untuk sampanye dan anggur," kata dia.

Sekadar informasi, saat ini, menteri lingkungan Prancis telah memasukkan rancangan peraturan pajak impor untuk komoditas ini ke parlemen guna mendapatkan persetujuan. Diperkirakan persetujuan itu akan keluar Maret 2016 dan akan resmi berlaku mulai 2017.

Besar pajak impor yang akan dikenakan pada produk CPO sebesar 300 euro per ton pada 2017 dan naik menjadi 500 euro per ton pada 2018. Selanjutnya melonjak lagi jadi 700 euro per ton pada 2019, dan naik lagi menjadi 900 euro per ton pada 2020.

Saat ini, minyak CPO dikenakan pajak impor sebesar 103 euro per ton di negara tersebut.

Hollande Adakan Pertemuan dengan Pemuka Agama

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?

Freeport diketahui telah ajukan perpanjangan sebelum Lebaran lalu.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016