Ambil Indonesian Tower, Saham Telkom Melaju

VIVAnews - Upaya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak
perusahaan, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), mengakuisisi 80 persen
saham PT Solusindo Kreasi Pratama (Indonesian Tower) memicu kenaikan harga saham perseroan.

Berdasarkan data transaksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Kamis 20 Agustus 2009 pukul 10:57 WIB, harga saham emiten dengan kapitalisasi pasar Rp 170,35 triliun itu menguat Rp 100 (1,19 persen) ke posisi Rp 8.450.

Harga saham Telkom sempat menyentuh level tertinggi Rp 8.500 dan terendah Rp 8.400. Namun, volume saham berpindah tangan hanya tercatat 8,38 ribu lot senilai Rp 35,53 miliar.

Analis teknikal dari PT BNI Securities Muhammad Alfatih dalam rekomendasi hariannya sempat menyarankan jual saham sektor telekomunikasi itu bila harga tidak naik.

Alfatih memberikan kisaran support saham Telkom di posisi Rp 8.325/8.188. Sedangkan resistance di kisaran Rp 8.575/8.688

Sebelumnya, terkait akuisisi Telkom atas Indonesian Tower, masing-masing pihak telah menandatangani conditional agreement. Namun, transaksi tersebut masih tergantung pada penyelesaian beberapa kondisi tertentu yang telah disepakati.

"Tower merupakan infrastruktur strategis bagi perusahaan ICT seperti Telkom. Akuisisi ini akan memperkuat posisi Telkom Group," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dalam siaran pers perseroan di Jakarta, Rabu 19 Agustus 2009.

Indonesian Tower adalah pelopor di bidang industri tower dan merupakan salah satu perusahaan tower independen terbesar di Indonesia. Perusahaan memiliki lebih dari 800 tower di seluruh Indonesia.

Pada 2008, Indonesian Tower memiliki customer base lebih dari 1.400 penyewa dengan penerimaan pendapatan sekitar Rp 300 miliar.

Direktur Utama Mitratel Bambang Subagyo menambahkan, paska akuisisi, Indonesian Tower akan memperkuat Mitratel dengan tim manajemen yang berpengalaman dan bekerja dengan seluruh operator seluler besar di Indonesia.

"Transaksi ini sejalan dengan target Mitratel untuk menjadi perusahaan tower terbesar di Indonesia," ujar Bambang.

Dalam beberapa bulan ke dapan, Mitratel dan Indonesian Tower serta pemegang saham akan berupaya memenuhi kondisi persyaratan yang ditetapkan dalam conditional agreement.

Mitratel menunjuk HSBC sebagai konsultan keuangan dan Melli Darsa & Co sebagai konsultan hukum.

arinto.wibowo@vivanews.com

Kata Pelatih Timnas Indonesia U-17 Wanita Usai Dibantai Filipina
Ilustrasi hidung/bibir.

3 Solusi Ampuh Bibir Sehat dan Merona, Caranya Simpel Banget!

Bibir kering, pecah-pecah, dan gelap sangat rentan terjadi pada seseorang. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga menjadi masalah kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024