Tahun Depan, Menteri Amran Sebar 'Tikus' ke Singapura

Menteri Pertanian Amran Sulaiman
Sumber :

VIVA.co.id – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan akan membalikkan posisi Kepulauan Riau, yang selama ini sebagai tujuan dan sasaran penyelundupan beras menjadi produsen, serta penguasa pangan di pasar Singapura da Malaysia.

Gaet Generasi Milenial, Indonesia Bidik Cetak 10 Juta Petani Muda Digital

Pihaknya pun akan mulai merealisasikan areal sawah dengan luas minimal 10 ribu hektare di Kepulauan Riau.

Amran menjelaskan, untuk membalikkan posisi Kepulauan Riau (Kepri) dari maraknya penyelundupan beras melalui pintu pelabuhan tikus di Batam, pihaknya akan memperbanyak pencetakan sawah di Kabupaten Lingga dan Natuna. Kedua daerah ini, dinilai memiliki lahan yang cukup potensial untuk pengembangan sawah dan irigasi.

Mahasiswa Tangerang Hadirkan 11 Inovasi Pangan Dari Berbagai Macam Daun

"Aku undang pak Pangdam dan pak Kapolda, mana jalan tikus itu, aku mau lihat. Ini jalan tikusnya, ditunjukkan. Aku katakan, pak Kapolda, buka jalur tikus itu. Pak jangankan dibuka, ditutup saja mereka lewat, apalagi kalau dibuka," kata Amran di Makassar, Jumat 17 Maret 2017.

Untuk itu, Amran menyatakan, agar semua pihak mencoba berpikir terbalik atas banyaknya jalur tikus itu, dengan membuka jalur tikus lebar-lebar, dan membalikkan keadaan Indonesia yang akan masuk dari jalur itu ke Singapura. "Aku yang tanggung jawab. Tahun depan, tikusnya dari Indonesia masuk ke Singapura. Aku pastikan," ujarnya.

Mutasi Pejabat Kementan Dipersoalkan

Untuk mewujudkan pengiriman 'tikus' Indonesia ke Singapura, Amran menuturkan, seluruh pihak harus aktif terlibat dalam merealisasikan peningkatan produktivitas pangan, khususnya beras organik dari Kepri.

"Mereka mengatakan bagaimana caranya, kerja, bukan seminar, bukan diskusi, kerja kerja kerja, seperti amanah Bapak Presiden," tambahnya. 

Menurutnya, secara geografis, Kepri memiliki posisi yang sangat strategis, lantaran berbatasan langsung dengan Singapura. Pasar pangan Singapura khususnya beras, yang selama ini dikuasai oleh Thailand dan Vietnam harus diputus. 

"Kepri jauh lebih besar daripada Singapura. Luasnya Singapura 799 kilometer persegi, Kepri jauh lebih luas, tetapi berasnya masuk dari Singapura, cabainya masuk Singapura, sayurnya. Dari mana mereka ambil, ternyata mereka mengambil dari Vietnam, Thailand, dengan Pakistan. Kemudian, selundup masuk ke perbatasan. Ini yang harus kita selesaikan," tuturnya.

"Artinya, urusan Singapura dan Malaysia cukup diselesaikan oleh Kepri. Pasar Singapura harus kita kuasai dengan meningkatkan produktivitas pangan kita, khususnya beras organik dari Kepri," ujar Amran menambahkan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya