Cara Bisa Kurban Tiap Tahun Tanpa Pusingkan Biaya

Ilustrasi sapi kurban di Masjid Istiqlal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Dalam perkara kurban, Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa ibadah ini wajib ditunaikan jika seorang muslim memiliki kecukupan rezeki. Namun, banyak orang justru kesulitan berkurban meski memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan cukup. 

20 Ucapan Hari Raya Idul Adha 1442 H

Secara sekilas dapat disimpulkan bila di sini ada persoalan pengelolaan keuangan yang salah.
Bila persoalan ini diselesaikan dengan baik, bukan mustahil kita bisa menunaikan ibadah kurban setiap tahunnya. 

Nah, agar mampu mengumpulkan dana cukup untuk membeli hewan kurban, kumpulan strategi yang dibuat CekAja.com di bawah ini menarik untuk kita terapkan.

Resep Opor Ayam Khas Palembang, Menu Spesial Hari Raya Idul Adha

1. Menabung Rp5 ribu per hari

Jika tahun ini Anda tidak bisa berkurban karena kesulitan dana, cara ini bisa membantu Anda di tahun depan. Tidak perlu nominal yang besar. Asal disiplin dan konsisten, seekor kambing bisa dibeli pada tahun depan. 

Selamat Idul Adha Trending di Twitter, Warganet Imbau di Rumah Aja

Caranya, cukup sisihkan Rp5.000 per hari untuk tabungan kurban. Gunakan celengan tanah liat jika Anda malas menyetor Rp5.000 ke rekening tiap hari. Agar Anda selalu ingat menabung, tempel kertas dengan tulisan "Tabungan Kurban" berukuran besar di celengan tersebut. 

Dalam 12 bulan, Anda bisa mengumpulkan Rp1,8 juta. Jika ingin meningkatkan jumlah kurban, cukup tingkatkan nominal tabungan menjadi Rp10 ribu, Rp15 ribu dan seterusnya

2. Beli hewan kurban secara online setelah THR

Tunjangan Hari Raya (THR) yang diperoleh setiap Ramadan memang sudah punya banyak peruntukan. Sebagian besar dialokasikan untuk pembelian tiket mudik dan baju Lebaran. Tapi, jika ingin berbagi pada sesama dan beribadah, tak ada salahnya mengurangi belanja baju baru dan alihkan sebagian untuk kebutuhan kurban. 

Agar uang yang sudah dialokasikan tak terpakai, beli kurban secara online setelah THR diperoleh. Anda bisa membelinya melalui platform online banyak lembaga seperti dompetdhuafa.org atau rumahzakat.org. Cukup beberapa kali klik, hewan kurban sudah terbeli. 

3. Beli secara patungan jadi lebih ringan

Bila bujet terbatas tapi punya niat berkurban, jangan kekurangan akal agar niat itu terlaksana. Salah satu trik jitu yang bisa coba Anda terapkan adalah dengan membeli hewan kurban secara patungan. Pasti banyak teman Anda yang ingin berkurban namun uangnya sangat terbatas. Posisikan diri Anda sebagai koordinator.

Kumpulkan seluruh peminat hingga uang cukup untuk membeli seekor hewan kurban. Dalam Islam, kita memang diperbolehkan berkurban secara urunan dengan maksimal sebanyak 7 orang dengan syarat hewan yang dikurbankan adalah sapi. 

Jika harga seekor sapi berkisar di antara Rp12 juta, maka setiap orang cukup menyetor sekitar Rp1,7 juta saja.  

4. Beli hewan kurban di daerah

Harga hewan kurban biasanya melonjak jelang Idul Adha. Bila bujet terbatas tapi harga hewan kurban di pedagang sekitar rumah terlanjur naik, Anda bisa mendapatkan harga bagus dengan membelinya di daerah yang cukup jauh dari kota. 

Memang, akan ada ongkos transportasi yang harus kita bayarkan jika membeli hewan kurban secara satuan. Tapi, jika Anda bisa mengumpulkan banyak orang untuk membeli di satu tempat, Anda bisa menegosiasikan ongkos kirimnya.

Ajak teman dan saudara Anda untuk ikut bergabung. Beri penjelasan mengenai keuntungan yang bisa diperoleh yakni harga yang jauh lebih murah.

5. Pelihara sendiri hewan kurban Anda

Ingin tiap tahun berkurban tanpa memberatkan kebutuhan sehari hari? Cara satu ini sangat layak untuk dicoba. Jika Anda punya halaman cukup luas di rumah, cobalah untuk membuat kandang hewan ternak. Pelihara kambing atau sapi yang memang merupakan hewan kurban. 

Asal Anda tahu saja, sepasang kambing yang sehat bisa melahirkan dua kali dalam setahun sementara sapi bisa beranak sekali dalam setahun. Jika Anda bisa merawat hewan ternak dengan baik, berkurban di tiap Idul Adha bisa dilakukan. 

Namun, untuk cara satu ini jelas butuh dana investasi yang jauh lebih besar. Sekarang, Anda mau pilih cara yang mana?
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya