Bukti Indonesia Kekurangan Infrastruktur Pendorong Ekonomi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • dok.Bappenas

VIVA – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, kondisi stok infrastruktur terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia masih di bawah standar global.

Hutama Karya Mohon Uang Muka Proyek Dikembalikan Jadi 20 Persen

Dijelaskan, pengertian stok infrastruktur sendiri secara istilah adalah infrastruktur yang sudah dibangun dan beroperasi.

Bambang menerangkan, stok infrastruktur tertinggi Indonesia sempat terjadi pada era orde baru, atau sebelum krisis 1998. Di mana, angka stok infrastruktur Indonesia mencapai 49 persen terhadap PDB.

Utang Pemerintah ke Wijaya Karya Capai Rp59 Miliar

"Stok infrastrukur di Indonesia, terutama ketika pemerintahan ini masuk, bukannya kurang tapi sangat kurang, sangat tertinggal," kata Bambang di acara Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran (PINA), di Kempinski Hotel, Jakarta, Kamis 18 Januari 2018.

Namun, setelah krisis 1998 terjadi. angka stok infrastruktur Indonesia justru terus menurun, lantaran pembangunan infrastruktur tidak gencar dilakukan. Sehingga, pada 2012, stok infrastruktur Indonesia terhadap PDB turun pada angka 38 persen.

Akibat Corona, Menteri Basuki Tunda Kontrak Infrastruktur Rp7 Triliun

"Posisi tahun 2012, ternyata tinggal 38 persen dari GDP. Jadi Lama -lama infrastruktur bukan lagi faktor pendukung tapi faktor penghambat dari pertumbuhan," kata dia. 

Jika dibandingkan dengan rata-rata standar global, kata dia, stok infrastruktur Indonesia masih tertinggal jauh. Di mana stok infrastruktur negara-negara berkembang terhadap PDB sudah mencapai sebesar 70 persen. 

Apalagi jika dibandingkan dengan Kondisi stok infrastruktur negara maju seperti Jepang yang saat ini sudah berada di atas 100 persen atau jauh lebih besar daripada PDB. Sementara China sudah hampir 80 persen, Amerika Serikat berada di sekitar 75-76 persen.

"Indonesia di tahun 2012 mungkin tidak jauh beda pada hari ini. Kondisinya masih 32 persen di bawah standar global (70 persen)," kata dia.

Untuk itu, jika ingin menjadi negara maju, Indonesia harus bisa mewujudkan pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan pertumbuhan PDB. Dia pun menargetkan stok infrastruktur Indonesia akan berada pada angka 40-45 persen tahun 2019.

"Pertumbuhan di Indonesia tidak akan sustainable dan tidak akan lebih cepat kalau infrastruktur tidak dibenahi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya