- Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id
VIVA – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, rencana impor beras sebanyak 500 ribu ton merupakan langkah menurunkan harga beras. Ia meminta agar tak perlu lagi berdebat mengenai surplus dan defisit beras.
Darmin mengatakan, pemerintah tengah mendorong Perum Bulog untuk mempercepat proses tender pengadaan beras. Diharapkan, minggu depan sudah berjalan dan secepatnya diimpor sehingga dapat menurunkan harga.
"Tapi selain itu kita tetap minta Bulog operasi pasar full, karena kalau tidak, enggak turun harga. Jadi enggak usah ikut-ikutan lagi debat surplus atau defisit, ini harganya naik! Itu aja," kata Darmin di kantornya, Jumat 19 Januari 2018.
Dia mengaku masih melihat bagaimana dampak impor beras terhadap inflasi bulan ini. Saat ini pihaknya belum bisa mengira-ngira bagaimana dampak riilnya terhadap inflasi.
"Loh nanti dulu, ini aja belum turun harga-harga. Jangan mengira-ngira. Syukur kalau mulai turun, tapi sekarang belum turun. Ada mungkin suatu tempat (turun) ya Itu ya pengecualian aja," kata dia.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, petani tak perlu khawatir beras yang telah dipanen tak laku di jual. Pemerintah menjamin seluruh beras yang diproduksi petani dalam negeri dapat terserap melalui Perum Bulog.
"Semua (beras) petani itu akan dibeli, buat apa khawatir. Jadi berapapun hasilnya akan dibeli. Dijamin Bulog, ada inpres," kata dia singkat.