Indonesia-Timor Timur Segera Selesaikan Batas Darat Negara

Menlu RI bersama Menlu Timor Timur Aurelio Sergio Guterres
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA – Indonesia dan Timor-Leste sepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi dua unresolved segment atau batas darat yang belum terselesaikan di perbatasan, yakni di Noel Besi-Citrana dan Bidjael Suna-Oben. Indonesia berharap Joint Border Committee dapat melakukan pertemuan kembali dalam waktu dekat.

Sempat Tegang, Presiden Iran Baru Saja Tiba di Pakistan untuk Hal Ini

Kesepakatan tersebut dibahas dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Republik Demokratik Timor-Leste, Aurelio Sergio Guterres di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat.

"Jadi untuk batas yang belum diselesaikan kita memang intensif, tapi kemarin sempat terhenti karena pemilu di Timor-Leste. Sekarang kita ingin komunikasi soal perundingan ini segera dilakukan kembali," kata Menlu Retno, Rabu, 31 Januari 2018.

China Rilis Peta Baru, Klaim Wilayah India, Taiwan Hingga Laut China Selatan

Untuk negosiasi maritim, Indonesia juga mendorong agar negosiasi maritim dapat segera dimulai terutama untuk segmen di bagian utara, karena bagian tersebut sebelumnya telah dibahas saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Timor-Leste beberapa waktu lalu.

"Sambil jalan kita mulai dengan perundingan maritim, sektor utara dan selatan. Selatan belum mulai perundingan karena mereka sedang perundingan dengan Australia. Kita ingin itu selesai dulu, baru kita mulai dengan bagian kita. Kalau di utara tidak ada perundingan dengan negara lain selain dengan Indonesia," ujar Retno menjelaskan.

Kim Jong Un Buka Perbatasan Korea Utara, Warga yang Minggat Sudah Bisa Pulang

Selain itu dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia juga menyampaikan isu energi dalam hal ini terkait dengan Pertamina, karena kerja sama kedua negara sudah begitu erat. Indonesia meminta agar pemerintah Timor-Leste juga memberikan perhatian pada operasi Pertamina, khususnya yang berada di Dili.

Timor-Leste juga meminta agar investor dari Indonesia dapat dapat masuk khususnya dalam industri garam, sebab negara tersebut memiliki potensi garam cukup banyak yang belum dikelola secara maksimal.

"Karena itu mereka mengundang investor Indonesia agar masuk untuk pengolahan garam. Mereka juga harap ada investor yang masuk untuk pengolahan perumahan rakyat. Dua investasi itu yang mereka perlukan selama ini," ujar Retno.

Khurus mengenai penguatan kapasitas, kedua negara sepakat untuk meneruskan beberapa hal termasuk kerja sama pendidikan untuk mahasiswa Timor-Leste yang berada di Indonesia. Kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama penguatan kapasitas dalam konteks bilateral, maupun trilateral, yang dilakukan bersama negara atau pihak lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya